Jumat 10 Mar 2023 05:11 WIB

Makanan yang Berisiko Tinggi Sebabkan Keracunan

Setidaknya ada tujuh makanan yang berisiko tinggi menyebabkan keracunan menurut CDC.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Seafood (ilustrasi). Menurut CDC, ada beberapa makanan yang berisiko tinggi menyebabkan keracunan, salah satunya seafood.
Foto: Republika/Santi Sopia
Seafood (ilustrasi). Menurut CDC, ada beberapa makanan yang berisiko tinggi menyebabkan keracunan, salah satunya seafood.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keracunan makanan dapat terjadi pada siapa saja.  Keracunan bisa terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri atau tidak dalam kondisi baik.

Kontaminasi itu dapat terjadi saat makanan melalui proses awal bahkan saat diproses untuk dikonsumsi. Di sisi lain, jenis makanan tertentu juga dianggap memiliki risiko besar menyebabkan keracunan makanan.

Dilansir Best Life pada Kamis (9/3/2023), berikut tujuh makanan yang paling mungkin memicu keracunan referensi data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat (AS):

1. Daging dan makanan laut mentah

CDC mengatakan, daging atau steak mentah bisa membahayakan kesehatan.  Produk daging mentah dapat mengandung bakteri Yersinia, yang menyebabkan sekitar 117 ribu infeksi dan 35 kematian di AS setiap tahunnya.

Lalu E coli, yang menyebabkan sindrom uremik hemolitik yang mengancam jiwa pada 10 persen infeksi; dan Salmonella dikaitkan dengan 1,35 juta infeksi dan 420 kematian di AS setiap tahunnya.

CDC juga melaporkan bahwa sebagian besar produk unggas mentah terkontaminasi Campylobacter, sejenis bakteri yang dikaitkan dengan sekitar 1,5 juta penyakit di AS setiap tahunnya. Produk ini juga dapat terkontaminasi Clostridium perfringens, sejenis bakteri yang menyebabkan penyakit pada sekitar satu juta penduduk AS setiap tahunnya;  dan Salmonella, serta jenis bakteri lainnya. Untuk melindungi diri dari keracunan, CDC merekomendasikan untuk memasak daging hingga 71 derajat Celsius.

2. Buah-buahan dan sayuran

Buah-buahan dan sayuran segar merupakan bagian penting dari diet sehat. Namun itu juga merupakan sumber utama keracunan makanan dari E coli, Listeria, dan Salmonella.

CDC merekomendasikan untuk mencuci atau menggosok buah dan sayuran dengan air yang dialirkan dan hanya mengupasnya setelah dicuci untuk menghindari kontaminasi dari kulitnya.

CDC juga mencatat bahwa buah dan sayuran harus diganti pada suhu empat derajat Celsius atau lebih dingin dalam waktu dua jam setelah disiapkan. Atau juga satu jam jika suhu di luar lebih dari 32 derajat Celsius.

3. Produk susu mentah

Meskipun beberapa orang mengeklaim bahwa produk susu mentah memberikan manfaat kesehatan tertentu, para ahli mengatakan sebaliknya.  Faktanya, CDC mencatat bahwa susu mentah dan produk yang terbuat dari susu mentah sering terkontaminasi Campylobacter, Cryptosporidium, E coli, Listeria, dan Salmonella, yang semuanya dapat menyebabkan penyakit serius.

Untuk membuatnya tetap aman, CDC menyarankan agar tidak meminum atau mengonsumsi produk susu mentah dan lebih memilih produk yang dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi.

4. Telur

Suka telur mata sapi? Itu juga bisa membahayakan kesehatan Anda.

Telur dapat terkontaminasi Salmonella, yang dapat menyebabkan keracunan makanan dan dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius atau bahkan kematian. CDC merekomendasikan untuk menyimpan telur dalam lemari pendingin pada suhu empat derajat Celsius atau di bawahnya.

Kemudian lebih memilih telur mentah yang dipasteurisasi, memasak hidangan telur dengan suhu 71 derajat Celsius atau lebih tinggi. Anda sebaiknya mendinginkan telur atau makanan apa pun yang mengandung telur dalam waktu dua jam setelah disajikan pada suhu 32 derajat Celsius ke atas.

5. Kerang

Seafood dan kerang-kerangan paling sering dikaitkan dengan Salmonella dan Vibrio vulnificus. Ini paling sering terjadi pada tiram dan dikaitkan dengan 80 ribu infeksi dan 100 kematian di AS setiap tahunnya.

Infeksi luka akibat Vibrio vulnificus menyebabkan kematian sekitar 20 persen dari mereka yang terinfeksi, sering kali dalam beberapa hari setelah pertama kali jatuh sakit. "Seafood harus dimasak hingga 62 derajat Celsius dan harus dipanaskan kembali hingga 71 derajat Celsius," demikian kata CDC.

6. Kecambah

CDC menjelaskan, kondisi hangat dan lembap yang dibutuhkan untuk menumbuhkan kecambah juga ideal untuk pertumbuhan kuman. Mengonsumsi kecambah mentah atau setengah matang seperti alfalfa, buncis, atau kecambah lainnya, dapat menyebabkan keracunan makanan akibat Salmonella, E coli, atau Listeria.

Menurut CDC, kecambah paling baik-dan paling aman-dinikmati setelah dimasak. Memasak kecambah dengan matang akan membunuh kuman-kuman berbahaya dan mengurangi kemungkinan keracunan makanan.

7. Tepung mentah

Anda mungkin sudah tahu, tidak boleh mencicip adonan kue mentah, karena risiko keracunan makanan akibat telur mentah. Tapi tahukah Anda bahwa Anda juga tidak boleh makan tepung mentah?

CDC menyatakan, tepung biasanya merupakan produk pertanian mentah yang belum diolah untuk membunuh kuman. Kuman-kuman berbahaya dapat mencemari biji-bijian ketika masih berada di ladang atau pada tahap-tahap lain saat tepung diproduksi.

"Bakteri baru terbunuh ketika makanan yang dibuat dengan tepung dimasak. Lain kali saat Anda membuat kue, jagalah kebersihan, dan jangan mencicip sebelum matang," kata CDC.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement