REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peningkatan kasus penyakit jantung dan strok pada perempuan dikaitkan dengan perubahan pola makan serta gaya hidup. Berkurangnya hormon tertentu hingga gaya hidup kurang sehat juga membuat sebagian perempuan muda berisiko mengidap penyakit tersebut.
Faktor-faktor seperti merokok, kadar gula darah yang tidak stabil, menopause dini, obesitas, tekanan darah tinggi, serta kurangnya aktivitas fisik turut berpengaruh. Begitu pun peningkatan stres, kecemasan, dan riwayat histerektomi atau pengangkatan rahim.
Menurut dokter, para perempuan harus mulai fokus pada kesehatannya sejak dini. Edwina Raj selaku Head of Clinical Nutrition & Dietetics di Aster CMI Hospital, India, menyarankan kaum hawa menerapkan gaya hidup sehat dan melakoni pola makan ramah jantung.
"Perempuan selalu dianggap sebagai penjaga gerbang nutrisi keluarga dan oleh karena itu, penting untuk mengubah pendekatan mereka terhadap kesehatan sebelum terlambat," kata Raj, seperti dikutip dari laman Times of India, Kamis (9/3/2023).