REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juri federal Brooklyn pada Kamis (9/3/2023) memvonis seorang mantan eksekutif 21st Century Fox dan membebaskan seorang lainnya setelah persidangan kasus penyuapan terhadap pejabat sepak bola Amerika Selatan untuk mendapatkan hak siar yang menguntungkan.
Para juri menyatakan Hernan Lopez bersalah, tapi membebaskan Carlos Martinez atas tuduhan yang sama. Perusahaan pemasaran olahraga Amerika Selatan, Full Play Group SA, juga dinyatakan bersalah.
Seorang pengacara Lopez, John Gleeson, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia kecewa dengan putusan tersebut. Namun ia berharap untuk mengajukan banding berdasarkan "kesalahan hukum dan faktual" dalam kasus tersebut.
Pengacara Martinez, Steven McCool, mengatakan kepada para wartawan bahwa ia "sangat berterima kasih kepada para juri yang telah memberikan keadilan kepada Carlos." Pengacara untuk Full Play Group tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Seorang saksi yang bekerja sama memberikan kesaksian di persidangan bahwa dia membayar suap puluhan juta dolar dengan restu dari terdakwa Martinez dan Lopez, keduanya mantan eksekutif Fox.
Kasus ini bermula dari penyelidikan besar-besaran terhadap korupsi di sepak bola internasional dan badan pengaturnya, FIFA, yang telah menghasilkan banyak vonis sejak pihak berwenang AS dan internasional melakukan penangkapan pertama pada tahun 2015.
"Putusan hari ini adalah kemenangan besar bagi keadilan dan bagi penggemar sepak bola di seluruh dunia," kata Jaksa Brooklyn, AS, Breon Peace, dalam sebuah pernyataan.
Pengacara Martinez dan Lopez membantah tuduhan yang menyatakan bahwa saksi, pengusaha Argentina Alejandro Burzaco, secara keliru menuduh kedua orang itu dengan harapan mendapatkan hukuman yang lebih ringan di bawah perjanjian pembelaannya dengan jaksa. Pengacara Burzaco membantah klaim tersebut.
Para juri melihat email, kontrak dan catatan bisnis yang menurut jaksa penuntut mengungkapkan plot selama bertahun-tahun oleh Martinez dan Lopez untuk memajukan karier mereka dengan menyalurkan pembayaran kepada pejabat sepak bola Amerika Selatan melalui kontrak palsu dan perjanjian konsultasi.
Burzaco mengatakan kepada para juri bahwa Martinez dan Lopez mengetahui dan menyetujui skema tersebut, yang menurutnya mereka diskusikan dalam beberapa pertemuan.
Pengacara Martinez dan Lopez membantah pernyataan Burzaco dan mengatakan bahwa klien mereka tidak mengetahui skema tersebut. Tidak ada satu pun email dan dokumen yang dikutip oleh jaksa yang secara langsung melibatkan kedua orang itu dalam skema tersebut, kata mereka.
Jaksa penuntut mengatakan bahwa kesaksian Burzaco "sangat menghancurkan" dan menuduh bahwa email-email tersebut menunjukkan bahwa ia mendiskusikan suap tersebut dengan Martinez dan Lopez dengan menggunakan istilah-istilah rahasia.