REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Tiga pekan setelah pengungkapan skandal wasit yang melibatkan Barcelona dengan mantan Wakil Presiden Komite Teknis Wasit Spanyol Jose Maria Enrique Negreira Departemen Kehakiman Spanyol mengonfirmasi rencana mereka mendakwa Barcelona atas tuduhan korupsi berkelanjutan. Sehingga Barcelona berpotensi mendapatkan hukuman yang lebih berat.
Kasus ini telah meninggalkan noda pada sepak bola Spanyol. Banyak pihak yang marah dan kecewa atas kasus tersebut. Kemarahan dan kekecewaan itu sebagian besar diakibatkan oleh dugaan kelambanan dari otoritas sepak bola di Spanyol.
Presiden La Liga Javier Tebas menegaskan Barcelona bisa saja mendapatkan sanksi dari otoritas sepak bola Eropa yakni UEFA. Menurut laporan, Barcelona sangat ketakutan jika harus mendapatkan sanksi dari UEFA.
Dilansir dari Football Espana, Jumat (10/3/2023), pasal 4.02 dalam undang-undang UEFA menyatakan bahwa organisasi dapat memveto keterlibatan klub di kompetisi Eropa. Itu dapat diterima Barcelona jika mereka terbukti mengatur atau memengaruhi hasil pertandingan di level domestik atau internasional.
Itu sebabnya petinggi Barcelona khawatir mereka mendapatkan larangan bermain di Liga Champions musim depan. Kasus ini muncul dugaan bahwa Negreira menawarkan bantuan kepada Barcelona pada 2020 dalam penggunaan VAR.
Skandal ini mulai diungkap kembali pada pertengahan Februari lali ketika Blaugrana diketahui memberikan uang hampir 1,6 juta Euro kepada Negreira sebagai biaya “Jasa Konsultasi” antara 2016 dan 2018. Hubungan Barcelona dengan Negreira yang terjalin sejak 2001 membuat mereka terancam menghadapi penyelidikan lebih mendalam.