Jumat 10 Mar 2023 13:05 WIB

Penembakan di Tel Aviv Melukai Tiga Orang

Penembakan terjadi beberapa jam setelah serangan militer Israel di Tepi Barat.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Polisi dan paramedis Israel berdiri di sekitar jenazah tersangka pria bersenjata Palestina yang tewas setelah melakukan serangan penembakan di Tel Aviv, Israel, 9 Maret 2023. Para pejabat Israel mengatakan pria bersenjata itu melepaskan tembakan ke jalan yang ramai, melukai tiga orang sebelum dia ditembak dan dibunuh. Penembakan itu terjadi beberapa jam setelah serangan militer Israel menewaskan tiga militan Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Foto: Foto AP/Oded Balilty
Polisi dan paramedis Israel berdiri di sekitar jenazah tersangka pria bersenjata Palestina yang tewas setelah melakukan serangan penembakan di Tel Aviv, Israel, 9 Maret 2023. Para pejabat Israel mengatakan pria bersenjata itu melepaskan tembakan ke jalan yang ramai, melukai tiga orang sebelum dia ditembak dan dibunuh. Penembakan itu terjadi beberapa jam setelah serangan militer Israel menewaskan tiga militan Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pemerintah Israel mengatakan seorang warga Palestina melepaskan tembakan ke kerumunan orang di pusat Tel Aviv. Pelaku melukai tiga orang sebelum ditembak hingga tewas. Penembakan terjadi beberapa jam setelah serangan militer Israel menewaskan tiga orang milisi Palestina di daerah pendudukan Tepi Barat.

Insiden ini kekerasan terbaru dalam gelombang kekerasan Israel-Palestina dalam satu tahun terakhir. Penembakan juga menunjukkan belum ada tanda-tanda kekerasan akan mereda.

Baca Juga

Penembakan di Tel Aviv terjadi di Jalan Dizengoff yang dipenuhi toko-toko dan restoran. Pusat kota ramai pada Kamis (9/3/2023) malam, awal akhir pekan di Israel. Sementara unjuk rasa masih digelar di beberapa titik di kota itu.

Foto di media sosial menunjukkan orang yang diyakini pelaku serangan sedang berdiri di tengah jalan sambil menodongkan pistol. Tim penyelamat MADA mengatakan satu orang yang terluka dalam kondisi kritis, sementara pihak berwenang mengatakan petugas keamanan di sekitar lokasi kejadian menembak mati pelaku dengan cepat.

Video amatir yang tampaknya diambil beberapa saat kemudian menunjukkan pelaku terjebak di sebuah lorong. Sementara beberapa tentara Israel memojokkannya. Terdengar seorang pria berteriak "tutup jendela" kepada warga.

Saat pelaku berlari keluar lorong ia ditembak beberapa kali. Polisi dan tim penyelamat bergerak menuju lokasi kejadian yang segera ditutup.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang sedang berada di Roma mengatakan pemerintah Israel bekerja "memperkuat pasukan keamanan dan polisi yang memerangi teroris pada malam ini dan setiap malam." Sebelumnya tiga milisi Palestina tewas dalam baku tembak dengan tentara Israel di utara Tepi Barat.

Pasukan keamanan Israel mengatakan mereka menyerang desa Jabat untuk menangkap pelaku serangan ke tentara Israel di derah itu. Polisi mengatakan pelaku menembak tentara Israel yang membalas tembakannya dan membunuh tiga orang yang berafiliasi dengan milisi Islam Jihad.

Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi orang-orang yang tewas adalah Sufyan Fakhoury tahun 26, Nayef Malaisha tahun 25 dan Ahmed Fashafsha tahun 22. Kementerian mengatakan mereka ditembak dalam operasi militer tentara Israel. Pihak berwenang mengatakan orang keempat sedang dirawat di rumah sakit dengan peluru di kepalanya.

Polisi Israel merilis foto senapan laras panjang, pistol, peluru dan bahan peledak yang disita dalam operasi di Jaba yang terletak di selatan Kota Jenin. Militer Israel mengatakan pelaku menembak jatuh drone Israel dalam baku tembak itu.

Kelompok milisi Jaba merupakan kelompok baru yang angkat senjata melawan pendudukan Israel. Mereka mengatakan anggotanya melepaskan tembakan dan melempar bahan peledak ke tentara Israel dari sebuah mobil sedan yang kini rusak dan penuh darah di parkir di pusat kota.

Warga mengatakan tentara Israel membunuh anggota kelompok itu yang baru-baru ini ditahan Israel dan menggelar penembakan di dekat lokasi kejadian. Tahun ini ditandai dengan meningkatnya kerusuhan di Tepi Barat, setelah penangkapan-penangkapan yang dilakukan Israel berubah menjadi baku tembak dengan kelompok bersenjata Palestina.

Dalam kunjungannya ke Israel, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan ia membahas lonjakan kekerasan di daerah pendudukan Tepi Barat dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.

"(AS) mendesak semua orang untuk menurunkan ketegangan," kata Austin, terutama menjelang Bulan Suci Ramadan yang tahun ini bertepatan dengan hari raya Paskah Yahudi.

"AS masih menolak keras setiap tindakan yang memicu instabilitas lebih lanjut, termasuk perluasan pemukiman dan retorika menghasut," kata Austin.

Ia menambahkan ia "sangat terganggu" oleh kekerasan yang dilakukan pemukim Yahudi pada warga Palestina. "Kami akan terus menolak tindakan yang menjauhkan solusi dua negara," katanya.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement