ruzka.republika.co.id - Fenomena alam yaitu Gerhana Matahari Hibrid (GMH) akan terjadi pada 20 April 2023 mendatang.
Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Gerhana Matahari Hibrid dapat diamati dari Indonesia.
"Gerhana matahari hibrid diprediksi terjadi pada 20 April 2023 yang dapat diamati dari Indonesia," kata Deputi Bidang Geofisika, BMKG Suko Prayitno Adi di Jakarta dikutip dari Antara, Jumat (10/03/2023).
Baca juga: Pemprov Jabar Revitalisasi Situ Jatijajar Depok, Dijadikan Destinasi Wisata
Ia menjelaskan fenomena alam gerhana matahari tersebut terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris.
Sehingga kata dia, di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari, dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi sama dengan piringan matahari.
"Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya. Sedangkan di tempat tertentu lainnya, matahari seakan-akan tertutupi bulan," paparnya.
Baca juga: Ular Kobra Panjang 1,5 Meter Dievakuasi Petugas Damkar di Saluran Air Rumah Warga Depok
Ia mengemukakan gerhana matahari hibrid terdiri dari dua tipe gerhana yaitu gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total.
Suko menambahkan terdapat tiga macam bayangan bulan yang terbentuk saat GMH yaitu antumbra, penumbra, dan umbra.
Di wilayah yang terlewati antumbra, kata Suko Prayitno, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari cincin.
Baca juga: Modus Penipuan Pakai Nama dan Foto Wakil Wali Kota Depok: Jangan Percaya dan Laporkan
Sementara di wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari sebagian.
"Kemudian di daerah tertentu lainnya yang terlewati umbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari total," pungkasnya. (Supriyadi)