Jumat 10 Mar 2023 16:51 WIB

Siswa MAN 1 Yogyakarta Ini Diterima di Lima Kampus Luar Negeri

Saat ini, Fadhil masih menunggu pengumuman dari empat universitas lainnya.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
 Siswa MAN 1 Yogyakarta, Fadhil Mufti Putra Fatria (17), yang diterima di lima universitas di luar negeri saat ditemui di sekolahnya, Jumat (10/3).
Foto: Silvy Dian Setiawan
Siswa MAN 1 Yogyakarta, Fadhil Mufti Putra Fatria (17), yang diterima di lima universitas di luar negeri saat ditemui di sekolahnya, Jumat (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Yogyakarta, Fadhil Mufti Putra Fatria (17), diterima di lima universitas di luar negeri. Pelajar yang saat ini duduk di kelas 12 tersebut diterima di kampus yang berlokasi di Kanada dan Australia.

"Lima universitas ini ada dua di Kanada dan tiga di Australia," kata Fadhil kepada Republika saat ditemui di MAN 1 Yogyakarta, Jumat (10/3/2023).

Fadhil diterima di dua universitas di Kanada yakni University of British Columbia, dan University of Toronto. Sedangkan, tiga universitas di Australia yakni Monash University, University of Western Australia, dan University of Sydney.

Meski sudah diterima, namun Fadhil belum memutuskan kampus yang akan dipilihnya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi. Sebab, saat ini Fadhil masih menunggu pengumuman dari universitas lainnya.

Pasalnya, Fadhil sudah mendaftar ke sembilan universitas di luar negeri. Jurusan yang didaftarkan untuk melanjutkan pendidikan di sembilan kampus tersebut yakni terkait ilmu kebumian, ilmu lingkungan, dan geografi

Dengan begitu, Fadhil masih menunggu pengumuman dari empat kampus lainnya yang masih belum diumumkan hingga saat ini. Empat kampus lainnya yang sudah didaftarkan oleh Fadhil yakni berlokasi di Singapura dan Amerika Serikat.

"Yang empat (kampus) ini jadwal keluarnya agak lama karena memang pendaftarannya baru selesai 2023, jadi masih menunggu keputusan. Kalau yang lima (kampus yang hasilnya sudah keluar), karena selesainya sudah di 2022, jadi keluar lebih dulu hasilnya," ujarnya.

Meski begitu, Fadhil menyebut menginginkan untuk melanjutkan pendidikan di University of British Columbia. Hanya saja, ia diterima untuk mendapatkan gelar akademik bachelor of arts, sedangkan Fadhil menginginkan melanjutkan pendidikan untuk mendapatkan gelar akademik bachelor of science.

"Pilihan yang saya inginkan itu bachelor of science atau sarjana sains. Jadi saya masih mempertimbangkan dulu (memilih kampus yang  mana). Kalau (bachelor of science) ini tidak diberikan, saya akan mencoba ke University of Toronto. jadi untuk sekarang masih belum memutuskan, belum ada keputusan (dari kampus lain) karena menunggu juga," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah MAN 1 Yogyakarta, Wiranto Prasetyahadi mengatakan, pihaknya terus mendorong siswanya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi. Bahkan, siswa juga didorong untuk melanjutkan pendidikan di kampus luar negeri.

"Siswa yang punya potensi kesana kita dukung. Misalnya untuk mengurus (pendaftaran ke kampus luar negeri) kadang dia meninggalkan pelajaran, tapi kita atur supaya siswa ini tidak ketinggalan pelajaran. Suatu saat ketika dia mau ujian (untuk keperluan seleksi kampus luar negeri), kita atur agar dia waktunya longgar (untuk itu), jadi kita support," kata Wiranto.

Dukungan diberikan kepada siswa agar memiliki kesempatan untuk menempuh pendidikannya di luar negeri. Wiranto menuturkan, sudah ada beberapa siswa MAN 1 Yogyakarta selain Fadhil yang juga sudah diterima dan melanjutkan pendidikannya di luar negeri.

"Kita berusaha, tagline madrasah kita berkelas dunia, kita berharap anak-anak kita bisa melanjutkan ke luar negeri. Kemarin juga ada siswa kita mendaftar di Australia dan sudah diterima juga," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement