Jumat 10 Mar 2023 17:50 WIB

PT Timah Perkuat Keamanan Obvitnas Lahan Tambang 500 Ribu Hektare

Selain menambang, PT Timah juga dimandatkan untuk menjaga kekayaan negara.

Red: Fuji Pratiwi
Pekerja dengan menggunakan alat berat melakukan pengerukan dan pengangkutan material timah di PIT 3 Tambang Timah Primer Batu Besi milik PT Timah Tbk di Belitung Timur, Bangka Belitung, Rabu (21/8/2019) (ilustrasi). PT Timah Tbk memperkuat pengamanan objek vital nasional (obvitnas) Izin Usaha Pertambangan (IUP) perusahaan seluas 500 ribu hektare, untuk penyelamatan aset negara dan cadangan bijih timah dari penambangan ilegal.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Pekerja dengan menggunakan alat berat melakukan pengerukan dan pengangkutan material timah di PIT 3 Tambang Timah Primer Batu Besi milik PT Timah Tbk di Belitung Timur, Bangka Belitung, Rabu (21/8/2019) (ilustrasi). PT Timah Tbk memperkuat pengamanan objek vital nasional (obvitnas) Izin Usaha Pertambangan (IUP) perusahaan seluas 500 ribu hektare, untuk penyelamatan aset negara dan cadangan bijih timah dari penambangan ilegal.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- PT Timah Tbk memperkuat pengamanan objek vital nasional (obvitnas) Izin Usaha Pertambangan (IUP) perusahaan seluas 500 ribu hektare, untuk penyelamatan aset negara dan cadangan bijih timah dari penambangan ilegal.

"IUP PT Timah cukup luas sekitar 500 ribu hektare baik di darat maupun di laut, sehingga perlu kerja sama semua pihak untuk bisa melakukan pengamanan Obvitnas ini," kata Direktur Utama PT Timah Tbk Achmad Ardianto di Pangkalpinang, Jumat (10/3/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan, selain mendapatkan mandat dari negara untuk menambang, PT Timah juga menjaga kekayaan negara dengan memperkuat pengamanan obvitnas. Ini guna penyelamatan aset dan cadangan bijih timah dari kegiatan penambangan tanpa izin.

"Pengamanan obvitnas ini kita perlu melakukan pencegahan, penangkalan, penanggulangan dan penegakan hukum. PT Timah Tbk tidak bisa melakukan ini sendiri. Kami perlu dukungan semua pihak untuk bersama-sama menjaga aset negara," ucap Ardianto.