Jumat 10 Mar 2023 18:52 WIB

In Picture: Rehabilitasi Cagar Budaya Komplek Kemandungan

Bangsal ini berfungsi untuk gladi perang prajurit pada masa HB I dan HB II.

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Tahta Aidilla

Pekerja mengerjakan pemugaran atap Bangsal Kemandungan saat Rehabilitasi Komplek Kemandungan Keraton Yogyakarta, Jumat (10/3/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Pekerja mengerjakan pemugaran gerbang masuk Bangsal Kemandungan saat Rehabilitasi Komplek Kemandungan Keraton Yogyakarta, Jumat (10/3/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Pekerja mengerjakan pemugaran atap Bangsal Kemandungan saat Rehabilitasi Komplek Kemandungan Keraton Yogyakarta, Jumat (10/3/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Pekerja mengerjakan pemugaran atap Bangsal Kemandungan saat Rehabilitasi Komplek Kemandungan Keraton Yogyakarta, Jumat (10/3/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Pekerja mengerjakan pemugaran atap Bangsal Kemandungan saat Rehabilitasi Komplek Kemandungan Keraton Yogyakarta, Jumat (10/3/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA  -- Pemugaran atap Bangsal Kemandungan saat Rehabilitasi Komplek Kemandungan Keraton Yogyakarta, Jumat (10/3/2023).

Proses rehabilitasi Komplek Kemandungan harus sesuai dengan bentuk aslinya karena termasuk bangunan cagar budaya.

Konon Bangsal Kemandungan merupakan bangsal tertua di Keraton Yogyakarta, yang dibawa oleh Pangeran Mangkubumi saat melawan VOC. Dahulu bangsal ini berfungsi untuk gladi perang prajurit pada masa HB I dan HB II.

 

sumber : Republika/Wihdan Hidayat
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement