REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gedung Kesenian Miss Tjitjih di kawasan Cempaka Putih Baru, Jakarta Pusat telah rampung direnovasi. DPRD DKI Jakarta meminta agar ada banyak gelaran kesenian di gedung tersebut untuk dapat membangkitkan eksistensi budaya Indonesia.
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria mengatakan, dengan direnovasinya gedung kesenian bersejarah tersebut, dia meminta Dinas Kebudayaan untuk membuat banyak inovasi dan kreasi. Sebab, menurutnya, sejauh ini banyak remaja yang lebih menyukai bahkan mengikuti budaya-budaya asing dan meninggalkan kebudayaan asli Indonesia.
"Setelah sepuluh tahun lebih akhirnya gedung ini berhasil direnovasi. Harapan kami ini, gedung ini berguna untuk masyarakat, berguna untuk melestarikan kebudayaan kita yang mana sekarang norma-norma kebudayaan sudah bergeser, budaya-budaya luar masuk ke sini menggantikan budaya lokal kita. Adanya gedung Miss Tjitjih budaya kita harus tetap eksis," kata Iman dalam keterangannya, dikutip Jumat (10/3/2023).
Lebih lanjut, dinas terkait juga diminta untuk memikirkan kondisi tempat tinggal para pekerja seni yang berada di belakang Gedung Kesenian Miss Tjitjih. "Kami sudah meminta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta untuk memikirkan perbaikan tempat tinggal. Insya Allah, kita akan mencari jalan keluar sehingga mereka cukup bekerja melestarikan seni budaya," tuturnya.
Iman menegaskan, Komisi E DPRD DKI Jakarta mendukung upaya Dinas Kebudayaan DKI Jakarta untuk merenovasi sejumlah gedung kesenian lainnya yang tersebar di Jakarta.
"Dewan siap mendukung program revitalisasi gedung kesenian yang diusulkan oleh Dinas Kebudayaan DKI Jakarta. Kami juga telah menyetujui revitalisasi sejumlah gedung kesenian lainnya di antaranya, Gedung Kesenian Jakarta dan Bharata untuk direvitalisasi tahun 2023," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Imam Hadi Purnomo menjelaskan, renovasi Gedung Kesenian Miss Tjitjih meliputi keseluruhan bagian gedung. Diantaranya interior, eksterior, atap, panggung, sound sistem, hingga kursi penonton.
"Memang jarang sekali terlihat ada gedung kesenian yang representatif di tengah warga masyarakat di kawasan Kemayoran ini, sehingga dengan adanya gedung Miss TjiTjih ini tentu kami harapkan bisa meningkatkan kegiatan-kegiatan seni budaya di kawasan Kemayoran, Cempaka Putih dan sekitaran Jakarta Pusat tentunya," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan sekitar Rp 28,9 miliar untuk proyek revitalisasi tiga gedung kesenian di Ibu Kota yakni Gedung Kesenian Jakarta, Gedung Kesenian Miss Tjitjih dan Gedung Wayang Orang Bharata.
"Akhir tahun ini selesai, sehingga tahun depan kami akan mendapatkan tiga gedung yang baik," kata Kepala Dinas Kebudayaan DKI Iwan Henry Wardhana di Jakarta, Selasa (19/7/2022).
Adapun rinciannya, lanjut dia, anggaran revitalisasi Gedung Kesenian Jakarta sekitar Rp 13 miliar, Gedung Miss Tjitjih mencapai Rp 8,9 miliar dan Gedung Wayang Orang Bharata mencapai Rp 7 miliar.
Anggaran tersebut, kata dia, dialokasikan dari APBD DKI 2022 dan saat ini dalam proses lelang. "Kalau tiga bangunan fisik ini sudah jalan, maka kegiatan ekspresi berkesenian seniman lebih nyata, karya-karya yang dihasilkan pun lebih baik," ucapnya.
Selama proses revitalisasi itu, Iwan menambahkan para seniman dapat menggunakan sementara Taman Ismail Marzuki (TIM) untuk pentas sehingga kreativitas tetap berjalan. "Kebetulan TIM di bawah Dinas Kebudayaan, jadi semua terakomodasi," ucapnya.
Gedung Kesenian Jakarta merupakan bangunan tua peninggalan bersejarah pemerintah Hindia-Belanda yang hingga kini masih berdiri kokoh di Jakarta Pusat. Gedung ini adalah tempat para seniman dari seluruh Indonesia mempertunjukkan hasil kreasi seninya, seperti drama, teater, film dan sastra.
Sedangkan, Gedung Kesenian Miss Tjitjih diprioritaskan untuk pelestarian dan pengembangan Sandiwara Sunda. Sementara itu, Gedung Wayang Orang Bharata digunakan sebagai tempat pertunjukan wayang orang di Jakarta Pusat.