REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Pemberi pinjaman yang berfokus pada startup, SVB Financial Group, menjadi kegagalan bank terbesar sejak krisis keuangan. Bank tersebut mengalami kolaps dan kehilangan modal, mengguncang pasar global dan membuat miliaran dolar milik perusahaan dan investor terlantar.
Regulator perbankan California menutup bank yang melakukan bisnis sebagai Silicon Valley Bank, pada Jumat (10/3/2023). California menunjuk Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) sebagai penerima untuk disposisi asetnya nanti.
Kantor utama dan semua cabang Silicon Valley Bank akan dibuka kembali pada 13 Maret. Semua deposan yang diasuransikan akan memiliki akses penuh ke simpanan yang diasuransikan paling lambat Senin pagi, kata FDIC.
Tetapi, 89 persen dari simpanan bank senilai 175 miliar dolar AS tidak diasuransikan pada akhir tahun 2022. FDIC mengungkapkan, nasib mereka masih harus ditentukan.
Perusahaan seperti pembuat video game Roblox Corp dan pembuat perangkat streaming Roku Inc mengatakan mereka memiliki simpanan ratusan juta di bank tersebut. Roku mengatakan simpanannya dengan SVB sebagian besar tidak diasuransikan, membuat sahamnya turun 10 persen dalam perdagangan yang diperpanjang.