Daam konferensi pers setelah Kebijakan Haji 2023 disetujui, Shakoor menegaskan bahwa pendaftaran haji ini dapat diajukan ke 14 bank yang telah ditunjuk.

Dilansir di Pakistan Observer, Sabtu (11/3/2023), warga Pakistan yang bepergian dari wilayah utara, seperti Islamabad, Lahore, Peshawar, Multan, Faisalabad, Rahim Yar Khan dan Sialkot harus membayar 1,175 juta rupee atau setara Rp 65,2 juta. Sementara bagi jamaah di wilayah Selatan membayar Rs1,165 juta atau Rp 64,6 juta.

Berdasarkan perincian yang ada, Menteri Abdul Shakoor mengatakan perkiraan biaya untuk wilayah utara di bawah skema haji sponsor adalah 4.325 dolar dan 4.285 dolar untuk wilayah selatan.

Ia pun menilai harga tersebut wajar, dengan membandingkan biaya haji negara Afghanistan, India, dan Bangladesh.

Atas permintaan yang ada, Arab Saudi disebut telah membatasi biaya haji. Di sisi lain, Departemen Keuangan Pakistan telah berjanji memberikan 90 juta dolar untuk memfasilitasi jamaah.

Menteri Urusan Agama ini melanjutkan, biaya haji tahun 2023 ini mengalami peningkatan setelah devaluasi besar-besaran mata uang lokal.

Ia juga mengumumkan kuota haji tahun ini adalah 179.210 orang. Pemerintah disebut telah melakukan upaya habis-habisan, untuk memberikan bantuan maksimal kepada jamaah di tengah inflasi yang tinggi.

Di sisi lain, Pakistan International Airlines (PIA) telah mengumumkan memulai operasi penerbangan haji pada 21 Mei. Proses ini disebut akan berlanjut hingga 2 Agustus.

Dalam sebuah pernyataan, PIA mengatakan akan mengangkut lebih dari 38.000 calon jamaah haji ke Hijaz-e-Muqaddas selama operasi penerbangan haji.  

Sumber:

https://pakobserver.net/pakistan-to-start-receiving-hajj-applications-from-march-16/