REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dai Amerika Syekh Uthman ibn Farooq melakukan tour dakwah ke beberapa negara di Asia Tenggara, salah satunya Indonesia. Kunjungan pada 9-17 Maret ini juga menjadi momentumnya untuk belajar dari negara yang bermayoritas Islam.
"Saya sangat bahagia dapat bertemu dengan saudara Muslim di Indonesia, dan saya berharap kita dapat saling berkontribusi dalam dakwah," terang Syekh Uthman dalam kunjungannya di Majelis Ulama Indonesia.
Ia berujar bahwa dirinya takjub dengan keberagaman agama di Indonesia namun secara sosial tetap bermasyarakat dengan baik. Hal tersebut menjadi poin baginya untuk dakwah di San Diego, California nantinya.
Dondy Tan, Selaku panitia penyelenggara kedatangan syeikh ke Indonesia mengatakan, Syekh Uthman telah mengunjungi Universitas Muhammadiyah Surakarta setelah bertolak dari Jakarta.
"Hari ini syekh akan mengisi kegiatan di Universitas Darussalah Gontor di Ponorogo. Insyallah ribuan orang sudah menunggu beliau," terang Dondy yang juga akan menjadi penerjemah saat seminar.
Youtuber dakwah ini juga menambahkan, bersama Hanny Kristianto mewakili berbagai lembaga yayasan akan memaksimalkan kegiatan Syekh Uthman saat di Indonesia agar masyarakat dapat merasakan ilmunya.
Lebih lanjut, Dondy berujar jika peserta yang ingin menghadiri seminar Syekh Uthman tak terbatas usia maupun agama. Semua yang ingin mengikuti akan diberikan akses gratis dengan menghubungi panitia pada setiap acara.
Dony berharap, pendai yang telah memualafkan sekitar 2.000 orang di Amerika tersebut dapat menginspirasi Muslim di Indonesia bagaimana dakwah dengan lembut dan ilmiah menjadi pengaruh besar banyaknya masyarakat eropa pindah ke Islam.
Berikut Jadwal Kunjungan dan Seminar:
13 Maret 2023: Mualaf Center Aya Sofia, Malang
14 Maret 2023: Masjid Ahmad Yani, Malang
15 Maret 2023: Masjid Abdullah & Masjid Al-Ikhlaas Malang
16 Maret 2023: Masjid Jogokariyan, Yogyakarta
17 Maret 2023: Universitas Islam Yogyakarta
18 Maret 2023: Pesantren Maualafah Center Irena Handono, Sentul Bogor
Ikuti Whatsapp Channel Republika