REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Perwakkilan dari Uni Emirat Arab (UEA) melakoni pertemuan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming di Balai Kota Solo. Dari pertemuan tersebut, Gibran mengatakan akan ada kerja sama terkait pembangunan rumah sakit di Solo.
Dalam kunjungan tersebut nampak beberapa perwakilan dari pihak UEA. Di antaranya epala Departemen Eksekutif Kesehatan Militer di Kementerian Pertahanan, kepala Departemen Sumber Daya, Kontrak, Fasilitas dan Akuisisi, serta manajer proyek.
"Ini baru ngobrol pertama (soal rumah sakit), lokasinya belum tahu ya. Anggarannya nanti dari mereka (UEA). Ini baru ngobrol dan survei, tunggu sek ya," kata Gibran.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, urgensi pembangunan rumah sakit sendiri sangat diperlukan. Pasalnya Solo sering menjadi jujukan dari daerah sekitar.
"Pasien dari Solo kan banyak orang dari luar Solo. Pasien puskesmas Solo banyak dari luar Solo. Ini yang kita harus sadari, bagaimana masyarakat memerlukan, kita ga boleh nolak. Solo sudah menjadi rujukan," ujarnya.
Kendati demikian, jika menilik kebutuhan masyarakat untuk rumah sakit sendiri sudah mencukupi. "Kondisi rumah sakit di Solo saat ini itu, nanti dengan rumah sakit yang khusus. Seperti rumah sakit jiwa, gigi dan mulut, serta rumah sakit mata ada 20 rumah sakit. Kalau dilihat dari jumlah penduduk sebetulnya sudah cukup, sudah lebih dari cukup," jelas dia.
Selain itu, Siti juga berharap rumah sakit tersebut akan banyak bangsal spesialis yang tersedia. Sebab, selain untuk berobat juga dapat dijadikan medical tourism.
"Kita pengen ada rumah sakit yang khusus sampai ditangani spesialis-spesialis sampai canggih. Solo kan pusat rujukan. Nanti kita jadikan medical tourism sekalian. Jadi, orang ke Solo dengan berobat dengan wisata dalam satu paket. Gak usah jauh-jauh ke luar negeri, itu yang harus kita tangkap," tegasnya.