REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jaminan Kredit Indonesia menargetkan volume penjaminan sebesar Rp 340 triliun pada 2023. Adapun target ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 312,36 triliun.
Direktur Utama Jaminan Kredit Indonesia Hendro Padmono mengatakan perusahaan menetapkan inisiatif strategis, antara lain memperkuat portofolio produk dengan perbaikan terms & condition, pencadangan klaim yang kuat, serta kolaborasi holding dan BUMN berorientasi profitabilitas.
“Kami juga memperkuat dan mengembangkan jejaring kemitraan penetrasi dan perluasan pasar untuk mencapai target volume penjaminan pada tahun ini,” ujarnya dalam keterangan tulis, Sabtu (11/3/2023).
Hendro menyebut transformasi menjadi landasan Jamkrindo dalam bergerak menjadi penyedia jasa penjaminan. Serangkaian transformasi telah dilakukan mulai dari struktur organisasi, manajemen sumber daya manusia, sistem teknologi, bisnis dan operasional, tata kelola perusahaan yang baik serta manajemen risiko guna memperkuat kinerja perusahaan secara berkelanjutan.
“Di tengah segala kemajuan digital dan sistem teknologi, aspek physical evidence berupa jaringan fisik kantor wilayah dan cabang yang representatif juga merupakan salah satu aspek penting mendukung pelayanan yang prima,” ucapnya.
Maka itu, lanjut Hendro, perusahaan membuka Kantor Cabang Solo, Jawa Tengah untuk menggantikan gedung cabang sebelumnya yang selama ini dioperasionalkan dengan sistem sewa.
“Kantor Cabang Solo memiliki peran signifikan dalam mendukung visi Jamkrindo untuk menjadi pilihan utama pelaku usaha dalam layanan penjaminan dalam mendukung pertumbuhan dan pemerataan perekonomian nasional,” ucapnya.
Sepanjang 2022, Kantor Cabang Solo Jamkrindo membukukan kinerja dengan perolehan volume penjaminan sebesar Rp 9,17 triliun dengan laba sebelum pajak sebesar Rp 86,32 miliar.
“Adanya gedung kantor baru tersebut, diharapkan kinerja yang selama ini telah baik menjadi lebih lagi, mengingat potensi cukup besar di wilayah Solo Raya (Solo, Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Boyolali, Sukoharjo, Klaten),” ucapnya.
Pada 2022 penyaluran kredit di Solo Raya sebesar Rp 102,71 triliun tumbuh 7,19 persen secara tahunan. Berdasarkan jenis penggunaan, kredit perbankan didominasi kredit modal kerja yang mencapai 58 persen. Kemudian diikuti kredit investasi sebesar 21 persen, dan kredit konsumsi sebesar 21 persen.
“Adanya pembelian gedung baru di Kantor Cabang Solo, kami optimistis dapat memberikan layanan yang prima dan value added bagi pemangku kepentingan,” ucapnya.
Selain menghadirkan kantor cabang yang lebih representatif untuk memberikan service of excellence kepada mitranya, Jamkrindo juga melakukan terobosan dari sisi operasional dan jaringan, antara lain dengan menghadirkan penjaminan suretyship online, marketplace guarantee UMKM Layak (umkmlayak.co.id) dan digital business unit (DBU) dalam rangka peningkatan aksesibilitas finansial UMKM dan koperasi.
Sebagai bentuk kesiapan internal menghadapi era industri 4.0 dan ekonomi digital, Jamkrindo juga telah menghadirkan berbagai transformasi dalam bisnisnya melalui teknologi informasi yang tepat guna, sehingga berbagai kerja sama dengan para mitra UMKM dan perbankan atau lembaga keuangan dapat dilakukan secara online, baik host to host, menggunakan web service, maupun digital.
“Hal tersebut merupakan bentuk komitmen Jamkrindo menghadirkan layanan penjaminan yang inovatif, kompetitif dengan pelayanan profesional, efektif, dan efisien secara berkelanjutan,” ucapnya.