REPUBLIKA.CO.ID, HAKONE -- Hakone Ropeway merupakan kereta gantung atau gondola yang dapat membawa pengunjung menikmati pemandangan, salah satunya Gunung Fuji, dari ketinggian. Gunung yang diakui sebagai situs warisan dunia Organisasi Keilmuan, Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) itu selalu menjadi daya tarik pengunjung dari berbagai wilayah Jepang dan berbagai negara, salah satunya James dari Jerman saat ditemui di Hakone, Sabtu (11/3/2023).
"Banyak sekali destinasi wisata di Jepang yang di satu sisi modern, tetapi di sisi lain masih tradisional. Selama tiga minggu ini, saya mengunjungi berbagai kuil dan itu sangat menarik untuk turis," ujar James.
James juga memilih untuk menikmati Gunung Fuji dengan menaiki Hakone Ropeway yang menawarkan pemandangan menakjubkan dari ketinggian.
"Saya memilih ke tempat ini karena destinasi sudah tersebar online dan cukup terkenal untuk wisatawan yang ingin melihat Gunung Fuji," ujarnya.
Dia juga mengaku akan merekomendasikan destinasi wisata yang terkenal akan pemandian air panas tradisional (onsen) itu kepada rekan-rekannya. Hakone Ropeway terbentang sepanjang empat kilometer yang terdiri dari empat stasiun, yakni Stasiun Sounzan, Owakudani, Ubako dan Togendai.
Tergantung di ketinggian 130 meter dari permukaan tanah, Hakone Ropeway menawarkan pemandangan indah, di antaranya Gunung Fuji, kawah aktif Owakudani dan Danau Ashi. Pengunjung bisa menaiki kereta gantung itu dengan mengakses dari Stasiun Gora untuk menaiki cable car terlebih dahulu menuju Stasiun Souzan.
Dari Stasiun Souzan, pengunjung mulai menaiki gondola yang berangkat setiap lima menit dan berkapasitas 18 orang. Harga tiket untuk menaiki gondola, yakni mulai dari 850 yen atau sekitar Rp 100 ribu per orang.
Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai stasiun akhir, tetapi tidak sedikit pengunjung berhenti di Owakudani untuk menikmati pemandangan kawah serta mencicipi telur hitam (kuro tamago), kuliner khas destinasi wisata itu.
Wisata Hakone Ropeway umumnya ramai pada musim gugur karena pengunjung ingin menyaksikan hamparan pohon yang daunnya berubah warna menjadi kuning, jingga dan kecoklatan dari ketinggian.