REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Aktivitas vulkanik gunung Merapi yang meningkat dalam beberapa hari terakhir, membuat Polda Jawa Tengah menyiapkan dukungan personil yang siap dikirimkan ke sejumlah wilayah terdampak, di sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah.
Sejauh ini, ratusan personil Satuan Brigade Mobil (Sat Brimob) Polda Jawa Tengah telah disiagakan di Markas Komando (Mako) Sat Brimob Polda Jawa Tengah untuk mendukung operasi penanganan kebencanaan ini.
Para personil ini berasal dari Batalyon A dan C Pelopor Satbrimob Polda Jawa Tengah. Selain itu juga disiapkan tim SAR, dapur lapangan hingga berbagai kendaraan pendukung operasional SAR.
“Peralatan pendukung lain juga disiagakan dalam rangka misi kemanusiaan ini, di antaranya kendaraan dapur lapangan, cangkul, sekop, mobil dobel kabin hingga kantong jenazah,” ungkap Kabidhumas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, di Semarang, Ahad (12/3/2023).
Menurutnya, apel gelar pasukan telah digelar dalam rangka mengantisipasi peningkatan aktivitas gunung Merapi dalam dua hari terakhir.
Para personel Brimob akan dikerahkan ke beberapa lokasi, di antaranya Kompi 1/C Pelopor ke Polsek Kemalang Klaten, Kompi 3/C Pelopor ke Polsek Selo Boyolali, Kompi 4/C ke Polres Magelang Kota.
Para personil Sat Brimob Polda Jawa Tengah hadir untuk masyarakat dan akan mendirikan tenda di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten; di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali dan di Kecamatan Dukun, kabupaten Magelang.
Selain Brimob, personel Direktorat Samapta juga bakal menurunkan jajarannya untuk turut serta mendukung operasi kebencanaan ini. “Mereka telah melakukan apel gelar pasukan dan sarana prasarana dan tim ini akan digerakkan sewaktu- waktu ke lokasi terdampak erupsi,” tambah Iqbal.
Selain itu, Polres jajaran di wilayah terdampak juga telah melakukan berbagai aksi di lapangan, seperti di Polsek Srumbung, Polsek Dukun, Polsek Ngablak, Polsek Sawangan serta jajaran Polresta Magelang.
Polda Jawa Tengah juga mengimbau warga di lokasi penambangan agar segera turun dan tidak melakukan aktivitas di zona bahaya erupsi Merapi.
Kepada masyarakat yang terdampak abu vulkanis juga telah dibagikan masker. Jajaran kepolisian juga telah diturunkan untuk membantu membersihkan timbunan abu vulkanis di jalanan umum maupun jalan perkampungan.
Personel juga mengimbau masyarakat di radius 3 kilometer dari puncak gunung Merapi agar menghentikan seluruh aktivitasnya. Demikian halnya dengan kawasan sungai yang berhulu di puncak Merapi agar tidak beraktivitas hingga radius 5 kilometer.
“Seperti sungai Bebeng dan Sungai Krasak dikosongkan untuk mengantisipasi awan panas dan juga banjir lahar dingin,’ lanjutnya.
Jajaran Polres Boyolali, masih jelas Iqbal, juga telah melakukan pendataan kerugian di lokasi bencana alam. Tempat pengungsian sementara telah disiapkan bersama- sama dengan TNI, BPBD, Basarnas ataupun stakeholder penanganan kebencanaan lainnya.
“Jajaran kami juga melakukan berbagai upaya penyuluhan maupun mennyalurkan bantuan yang dibutuhkan warga ke lokasi bencana,” tandasnya.