REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Komunikasi Kementerian Sosial (Kemensos), Romal Uli Jaya Sinaga, mengaku, belum mengetahui pengangkatan eks bupati Purbalingga yang juga kader PDIP, Tasdi, menjadi Stafsus Mensos Tri Rismaharini. Namun demikian, jikalau benar adanya, dia menyebut pengangkatan itu menjadi hal prerogatif dari Mensos Risma.
“Kita belum tau pertimbangannya apa. Mungkin kalau benar, pertimbangan sosialnya Tasdi kuat, mungkin ya, tapi saya juga belum tau,” kata Romal kepada Republika.co.id, Senin (13/3/2023).
Menurut dia, latar belakang Tasdi yang sempat menjadi sopir truk pada orde baru hingga menjadi ketua DPRD setempat dua periode, disenangi masyarakat. Hal itu, kata dia, terbukti saat Tasdi menjadi wakil bupati dan bupati di kemudian hari, sebelum akhirnya terkena OTT KPK. “Pokoknya dia disenangi rakyatnya lah kalau saya baca,” ucap dia.
Seperti diketahui, Nama Tasdi sempat dipuji Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-50 PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2022).
Megawati meminta kader mencontoh sosok Tasdi yang dulunya merupakan sopir truk hingga bisa menjadi bupati Purbalingga kemudian terjerat kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2018. Setelah sempat menjalani masa hukuman, kini politikus PDIP tulen tersebut sudah bebas dari penjara.
Malahan, kabar terbaru, Tasdi diangkat sebagai Staf Khusus Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, yang juga kader PDIP. Kabar itu sudah ramai di media sosial (medsos). Bahkan, Tasdi kepada media lokal mengaku, secara resmi sudah dilantik oleh Risma. Dia juga langsung ditugaskan mendatangi bencana di Aceh dan Kepulauan Natuna.