Senin 13 Mar 2023 11:03 WIB

Bank Muamalat Pacu Kontribusi Fee Based Income Lewat Tiga 'Pintu'

Bank Muamalat sebut transaksi Muamalat DIN memperlihatkan tren positif

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Karyawan Bank Muamalat melakukan transaksi menggunakan Muamalat DIN di Jakarta beberapa waktu lalu. Bank Muamalat memacu kontribusi pendapatan berbasis komisi atau Fee Based Income (FBI) dimana kontributornya adalah Muamalat DIN, bancassurance dan Cash Management System (CMS).
Foto: Dok Bank Muamalat
Karyawan Bank Muamalat melakukan transaksi menggunakan Muamalat DIN di Jakarta beberapa waktu lalu. Bank Muamalat memacu kontribusi pendapatan berbasis komisi atau Fee Based Income (FBI) dimana kontributornya adalah Muamalat DIN, bancassurance dan Cash Management System (CMS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk memacu kontribusi pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) pada tahun ini. Kontributornya adalah Muamalat DIN, bancassurance, dan Cash Management System (CMS).

Direktur Bank Muamalat Wahyu Avianto mengatakan, strategi ini sejalan dengan capaian kinerja tahun lalu di mana FBI menjadi penopang utama laba perseroan. Tahun lalu, FBI pionir bank syariah di Tanah Air ini tercatat Rp 1,1 triliun atau tumbuh 95 persen year on year.

“Transaksi menggunakan Muamalat DIN menunjukkan tren yang sangat positif," ujarnya dalam keterangan, Senin (13/3/2023).

Melihat tren yang sangat positif tersebut, Bank Muamalat merespon dengan sejumlah inovasi dan mengoptimalkan layanan di Muamalat DIN agar nasabah tertarik dan nyaman dalam bertransaksi. Selain itu, bancassurance, dan CMS juga akan terus dioptimalkan kontribusinya.