Senin 13 Mar 2023 12:03 WIB

Para Ilmuwan Manfaatkan TikTok untuk Menjelaskan Perubahan Iklim

TikTok memungkinkan orang menonton video pendek terkait kondisi Antartika

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Logo aplikasi TikTok.
Foto: EPA-EFE/Bo Amstrup
Logo aplikasi TikTok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Semakin banyak ilmuwan memanfaatkan aplikasi video bentuk pendek TikTok untuk meningkatkan literasi tentang perubahan iklim, kampanye untuk aksi atau memerangi disinformasi yang merajalela secara daring. Beberapa menjadi viral di salah satu platform favorit Gen Z.

Seorang ahli glasiologi Peter Neff menunjukkan 220.000 pengikutnya di TikTok sampel es tua yang digali dari Allan Hills Antartika. Fragmen berbentuk tetesan membungkus gelembung udara kecil, sisa-sisa atmosfer berusia 100.000 tahun.

Pemilik akun TikTok @icy_pete ini ,menjelaskan sambil mendekatkan benda transparan tersebut ke kamera,  bahwa  gas rumah kaca yang terperangkap di dalamnya membawa informasi berharga tentang iklim Bumi di masa lalu.

Neff mengatakan kepada AFP bahwa TikTok memungkinkan dia memberikan penonton video pendeknya dapat mewujudkan pengalaman menjadi ilmuwan iklim di Antartika melalui sebuah lensa.

“Saya berbagi perspektif orang dalam saya tentang bagaimana kami menghasilkan catatan penting tentang iklim masa lalu tanpa harus menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mengedit dan memainkan semua gim untuk membuat konten yang sempurna,” ujar Neff, dilansir dari Japan Today, Senin (13/3/2023).

@icy_pete Hey #booktok #ecotok! So proud of my wife for writing her 1st #book! Soon to be the best new #climatechange ♬ Backroads - BLVKSHP

Neff adalah salah satu dari 17 Tiktokers dan Instagramers yang terdaftar di 2023 Climate Creators to Watch, sebuah kolaborasi antara media perusahaan rintisan Pique Action dan Harvard School of Public Health.  Beberapa ahli juga menggunakan platform tersebut sebagai alat pengeras suara untuk aksi iklim.

Ilmuwan iklim Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) Peter Kalmus mulai mengirim video di platform setelah dia ditangkap dalam aksi pembangkangan sipil yang diselenggarakan oleh kelompok Pemberontakan Ilmuwan di Los Angeles pada April 2022.

“Ketika Anda terlibat dalam pembangkangan sipil, Anda mengambil risiko untuk mendapatkan manfaat positif bagi masyarakat,” kata Kalmus kepada AFP. “Jadi dia ingin tindakan pembangkangan sipil itu dilihat oleh sebanyak mungkin orang.”

Video paling viral milik Kalmus hingga saat ini menunjukkan dia terkunci di gerbanga Wilson Air Center di Charlotte, Carolina Utara. Dia menyampaikan pidato untuk memprotes emisi karbon dioksida (C02) dari jet pribadi.

Peneliti melihat saluran @climatehuman miliknya sebagai cara memotivasi orang, terutama demografis yang lebih muda, untuk menjadi aktivis. Dia juga ingin memastikan penyebaran informasi yang akurat tentang darurat iklim.

Selain itu, seorang ilmuwan iklim di UK Met Office dan dosen di University of Exeter di Devon, Inggris mengungkapkan membawa literasi iklim ke TikTok sangat penting untuk mengimbangi kesalahan informasi terkait iklim. Menurut nya, ilmuwan iklim perlu muncul.

“Kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa orang-orang yang mempromosikan misinformasi iklim dengan sengaja tidak mendapat tajuk gratis,” kata McNeall, yang aktif di TikTok dengan nama pengguna @dougmcneall, menggunakan metafora sepak bola.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement