Senin 13 Mar 2023 13:04 WIB

Wapres Sebut Polarisasi Bisa Rusak Negara, Jangan Dijadikan Strategi Politik di Pemilu

Mendagri berharap pengalaman Pemilu 2019 terkait politik identitas tak terulang.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Wakil Presiden Maruf Amin
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan peserta pemilu maupun partai politik tidak menggunakan strategi polarisasi dalam Pemilu 2024 mendatang. Ma'ruf meminta peserta pemilu maupun partai politik untuk wajib mengedepankan strategi pemenangan pemilu yang mengedepankan persatuan nasional.

"Strategi polarisasi mungkin saja dapat memenangkan suara, tapi hal itu sekaligus juga merusak negara. Karena itu, strategi pemenangan pemilu wajib mengedepankan persatuan nasional meskipun peserta pemilu tengah bersaing untuk menang," ujar Ma'ruf dalam sambutannya pada Dialog Kebangsaan Bersama Partai Politik Dalam Rangka Persiapan Pemilu Tahun 2024 di The St Regis Jakarta, Senin (13/3/2023).

Baca Juga

Ma'ruf menyampaikan demikian, karena pengalaman Pemilu 2019 lalu yang menunjukkan terjadinya polarisasi yang tajam di masyarakat. Polarisasi ini membuat masyarakat terpecah belah mulai dari sebagian pendukung saling menjatuhkan dengan isu politik identitas.

"Alih-alih adu gagasan mengenai konsep berbangsa dan program untuk mengatasi tantangan strategis di tingkat lokal dan global. Kondisi tersebut sungguh memprihatinkan dan menjadi ujian yang mengancam bangsa kita," ujarnya.