REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengungkap peran penting Cina dalam tercapainya pemulihan hubungan antara negaranya dan Iran. Menurutnya, salah satu faktor signifikan mengapa Beijing mampu mengemban tugas sebagai mediator adalah karena ia memiliki hubungan baik dengan kedua negara.
“Cina memiliki hubungan positif dengan kedua belah pihak, yang berkontribusi untuk menyelaraskan pandangan dan menyoroti keprihatinan sah Kerajaan (Saudi),” kata Pangeran Faisal dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Saudi, Al-Sharq Al-Awsat, dikutip laman Al Arabiya, Senin (13/3/2023).
Salah satu keprihatinan Saudi adalah tentang program nuklir Iran. Meski telah memulihkan hubungan, Pangeran Faisal menyerukan Iran agar tetap berkomitmen pada kewajiban nuklirnya dan meningkatkan kerja samanya dengan Badan Energi Atom Internasional. Dia mengulangi seruan agar wilayah Teluk dan Timur Tengah bebas dari senjata pemusnah massal.
“Kami berharap mediasi Cina atas perjanjian (pemulihan hubungan dengan Iran) tersebut akan berkontribusi untuk meningkatkan koeksistensi dan keamanan bersama di wilayah kami dan meningkatkan hubungan bertetangga antar negara,” ucap Pangeran Faisal.