REPUBLIKA.CO.ID., ISTANBUL -- Arab Saudi pada Ahad (12/3/2023) mengatakan bahwa kesepakatan antara pihaknya dengan Iran untuk membangun kembali hubungan diplomatik "bukan berarti bahwa semua masalah telah diselesaikan."
Perjanjian tersebut merupakan indikasi dari keinginan bersama untuk menyelesaikan masalah melalui dialog dan diplomasi, kata Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan kepada surat kabar Asharq Al-Awsat.
Bin Farhan mencatat bahwa Arab Saudi sedang mempersiapkan untuk memulai kembali hubungan dengan Iran dalam dua bulan ke depan dan kunjungan timbal balik dapat dilakukan di masa depan.
Mengacu pada peran Cina dalam perjanjian tersebut, bin Farhan mengatakan bahwa Arab Saudi memiliki kepentingan yang sama dengan Beijing dan Teheran dalam menciptakan lingkungan keamanan dan stabilitas di kawasan.