Senin 13 Mar 2023 14:05 WIB

Jelang Ramadhan, Harga Beras di Pasar Kosambi Bandung Masih Tinggi

Harga daging ayam dan telur yang dijual di Pasar Kosambi Bandung juga naik.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Pedagang daging ayam melayani konsumen di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Senin (13/3/2023).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Pedagang daging ayam melayani konsumen di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Senin (13/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Menjelang bulan Ramadhan, harga beras yang dijual di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, masih terbilang tinggi. Sementara harga sejumlah komoditas pokok lainnya mengalami kenaikan, seperti daging ayam dan telur ayam.

Salah satu pedagang beras di Pasar Kosambi, Andri (32 tahun), mengatakan, saat ini harga beras medium Rp 11 ribu per kilogram dan beras premium Rp 14 ribu per kilogram. “Sekarang harga ‘diam’ (stabil), tapi untuk turun belum signifikan. Kalau turun paling besar di Rp 500. Belum balik ke harga normal,” kata dia, saat ditemui di Pasar Kosambi, Senin (13/3/2023).

Menurut Andri, beras dikirim dari pemasok per dua pekan. Biasanya, kata dia, setiap pengiriman harga beras kadang naik, kadang turun. Namun, sekarang ini harganya disebut relatif stabil. “Naiknya itu kalau pengiriman Rp 200 hingga Rp 500, tapi sekarang relatif stabil,” ujar dia.

Andri memperkirakan harga beras tidak akan mengalami kenaikan signifikan, sebab akan masuk masa panen raya.

Sementara itu, jelang Ramadhan, harga daging ayam mulai naik. Menurut salah seorang pedagang daging ayam di Pasar Kosambi, Amin, satu pekan lalu harga daging ayam broiler masih sekitar Rp 32 ribu per kilogram. Sekarang sudah naik. “Daging ayam broiler Rp 35 per kilogram,” kata dia.

Harga telur ayam juga disebut naik. Pedagang telur ayam di Pasar Kosambi, Sutisna, mengatakan, harga telur ayam naik menjadi sekitar Rp 28 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 27 ribu. 

Kenaikan harga telur ayam ini disebut kadang terjadi dua hari sekali dan kadang tidak menentu. “Biasanya, kalau permintaan banyak, harga naik antara Rp 1.000 sampai Rp 2.000,” ujar Sutisna.

Sutisna memperkirakan harga telur ayam masih akan naik hingga pertengahan Ramadhan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement