Senin 13 Mar 2023 14:26 WIB

KIB Terancam Pecah, PPP: Masih Mungkin Pindah-Pindah Koalisi

PPP sebut masih memungkinkan untuk berpindah-pindah koalisi terkait Pemilu 2024.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani. PPP sebut masih memungkinkan untuk berpindah-pindah koalisi terkait Pemilu 2024.
Foto: DPR RI
Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani. PPP sebut masih memungkinkan untuk berpindah-pindah koalisi terkait Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani angka bicara terkait nasib Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Pasalnya, koalisi ini dipertanyakan keberlanjutannya usai dua partai politik anggotanya diwacanakan bergabung dengan koalisi lain. 

"Bagi saya, yang namanya koalisi apakah KIB, atau Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, atau Koalisi Perubahan itu bukan koalisi yang sudah final. Jadi masih terbuka untuk bertambah atau berkurang," kata Arsul kepada wartawan di Jakarta, Senin (13/3/2023). 

Baca Juga

"Masih terbuka, nanti satu dari koalisi satu berpindah ke koalisi lain. Masih ada kemungkinan," imbuhnya. 

KIB terdiri atas Golkar, PPP, dan PAN. Sepekan terakhir, muncul wacana PPP bakal bergabung dengan PDIP. Isu ini mencuat usai Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bertemu Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy di Kantor DPP PDIP, pekan lalu.

Sedangkan Golkar dikabarkan bakal merapat ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (terdiri atas Gerindra dan PKB). Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, kemarin, mengklaim bahwa Golkar semakin dekat untuk berkoalisi dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

Menurut Arsul, saat ini masih terlalu dini untuk memprediksi penambahan atau pengurangan anggota koalisi suatu partai politik. Terlalu prematur pula untuk memastikan apakah PPP akan berpindah ke koalisi lain. 

"Maksud saya misalnya, PPP mau pindah ke koalisi lain itu masih terlalu prematur. Karena apa? Karena kita belum bicara soal siapa calon presiden dan calon wakil presiden," kata Arsul.

Karena itu, lanjut dia, masih terbuka kemungkinan bagi PPP untuk berpindah koalisi ataupun tetap di KIB. Kemungkinan itu terbuka hingga koalisi partai politik mendaftarkan pasangan capres-cawapres ke KPU RI pada Oktober 2023 mendatang.

Ketika ditanya apakah berarti PPP akan berkoalisi dengan PDIP dan Golkar bergabung dengan Gerindra, Arsul tak memberikan jawaban tegas. "Semua masih mungkin, tidak spesifik itu saja. Pokoknya masih mungkin sampai kita ijab kabul di KPU," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement