REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai total pasar pariwisata halal global diperkirakan mencapai 341,4 miliar dolar AS pada 2030. Konsep wisata halal mengacu pada perjalanan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan wisatawan Muslim yang mengikutip prinsip dan pedoman hukum Islam.
Hal ini termasuk menyediakan layanan halal seperti makanan halal, akomodasi yang dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, dan fasilitas sholat yang menghadap ke arah Makkah (kiblat). Dalam beberapa tahun terakhir, wisata halal semakin populer dalam industri perjalanan. Kini, semakin banyak Muslim di seluruh dunia mencari pengalaman perjalanan yang sejalan dengan keyakinan dan nilai-nilai agama mereka.
Ada peningkatan kesadaran di kalangan wisatawan Muslim tentang ketersediaan layanan wisata halal serta pentingnya mematuhi prinsip-prinsip Islam saat bepergian. Hal ini menyebabkan meningkatnya permintaan akan hotel, restoran, dan layanan terkait perjalanan lainnya yang bersertifikat halal.
Selain itu, pertumbuhan kelas menengah di negara-negara mayoritas Muslim telah menyebabkan peningkatan pendapatan yang dapat dibelanjakan. Ini mengakibatkan lebih banyak Muslim yang mampu melakukan perjalanan internasional.