Senin 13 Mar 2023 15:37 WIB

TPID dan Bulog NTT Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Ramadhan

Sembako yang dibutuhkan masyarakat di jual di bawah harga pasar.

Red: Fuji Pratiwi
Warga mengantre untuk mendapatkan sejumlah komoditas dalam pasar murah (ilustrasi). Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kupang meluncurkan program pasar murah jelang Ramadhan untuk mencegah kenaikan harga barang kebutuhan pokok di sejumlah pasar di ibu kota Provinsi NTT itu.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Warga mengantre untuk mendapatkan sejumlah komoditas dalam pasar murah (ilustrasi). Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kupang meluncurkan program pasar murah jelang Ramadhan untuk mencegah kenaikan harga barang kebutuhan pokok di sejumlah pasar di ibu kota Provinsi NTT itu.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kupang meluncurkan program pasar murah jelang Ramadhan untuk mencegah kenaikan harga barang kebutuhan pokok di sejumlah pasar di ibu kota Provinsi NTT itu.

"Hari ini programnya mulai berjalan dan akan berakhir sampai 19 Maret pekan ini. Jadi selama sepekan ini akan terus digelar pasar murah," kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Nusa Tenggara Timur Eko Yoga Cahyo Utomo ditemui di Kupang, Senin (13/3/2023).

Baca Juga

Dia mengatakan, semua komoditas atau sembako yang sering dijual di pasar dan dibutuhkan masyarakat di jual dalam program pasar murah ini dengan harga yang lebih murah atau di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) di pasar.

Eko mencontohkan untuk beras misalnya di pasar harganya sekitar Rp 12.500 hingga Rp 15 ribu per kilogram. Di pasar murah ini per kilo hanya Rp 9.000 atau jika dalam kemasan karung lima kilogram maka harganya Rp 45 ribu. Sementara itu minyak goreng Minyakita jika di pasaran Rp 14.500 per liter, di pasar murah ini harganya hanya mencapai Rp 12 ribu per liter.