Senin 13 Mar 2023 18:17 WIB

FDA Wajibkan Penyedia Mammogram Memberi Tahu Tentang Kepadatan Payudara

Lebih sukar mendeteksi kanker pada jaringan payudara yang padat.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Mammografi (Ilustrasi). Perempuan dengan payudara padat memiliki peluang lebih tinggi terkena kanker payudara, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Foto: Torin Halsey / AP
Mammografi (Ilustrasi). Perempuan dengan payudara padat memiliki peluang lebih tinggi terkena kanker payudara, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat merilis standar baru yang berpotensi membantu lebih banyak perempuan mendeteksi kanker payudara lebih awal. Aturan baru akan mewajibkan penyedia mammogram di seluruh negeri untuk memberi tahu jika perempuan memiliki jaringan payudara yang padat.

Penyedia tersebut juga harus merekomendasikan agar para perempuanitu berkonsultasi dengan dokter mengenai kemungkinan memerlukan skrining tambahan.

Baca Juga

"Tindakan hari ini mewakili komitmen yang lebih luas dari badan tersebut untuk mendukung inovasi guna mencegah, mendeteksi, dan mengobati kanker," ujar Dr Hilary Marston, Kepala Petugas Medis FDA, seperti dikutip dari laman NBC News, Senin (13/3/2023).

Dr Anne Hoyt selaku medical director for breast imaging di University of California, Los Angeles, menyebutnya sebagai langkah ke arah yang benar. Sebab, terkadang, kanker payudara tidak terlihat pada mammogram karena tersembunyi oleh kepadatan payudara.

Dr Harold Burstein, seorang ahli onkologi medis di Dana-Farber Cancer Institute di Boston, AS menyebut langkah FDA penting. Sebba, risiko kanker payudara menjadi perhatian nyata bagi banyak pasien.

"Identifikasi jaringan payudara yang padat dapat menjadi penanda risiko yang sedikit lebih besar terkena kanker payudara, dan mungkin mereka memerlukan pencitraan payudara tambahan," ujar Burstein yang juga profesor di Harvard Medical School.

Penyedia mammogram akan diminta untuk menerapkan standar baru dalam waktu 18 bulan, menurut badan tersebut. Lebih dari 297.700 wanita diperkirakan akan didiagnosis menderita kanker payudara invasif tahun ini, dan sekitar 43.700 akan meninggal akibat penyakit tersebut, menurut perkiraan dari American Cancer Society.

Perempuan dengan payudara padat memiliki peluang lebih tinggi terkena kanker payudara, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Semakin padat payudara, semakin tinggi risikonya.

Kondisi ini sangat umum

Sekitar setengah dari perempuan berusia 40 tahun ke atas memiliki payudara yang padat, berdasarkan statistik CDC. Payudara yang padat memiliki lebih banyak jaringan dan lemak, jadi membaca mammogramnya lebih sulit dan kanker bisa terlewatkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement