REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Bulan suci Ramadhan, akan dimulai pada 23 Maret tahun ini di Mesir dan sebagian besar negara Arab, menurut perhitungan astronomi oleh Institut Penelitian Nasional Astronomi dan Geofisika (NRIAG) yang berbasis di Kairo.
Namun penentuan awal Ramadhan di Mesir pada akhirnya ditentukan oleh Dar El-Iftaa, otoritas utama yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan dekrit agama, setelah pengamatan bulan sabit.
Menurut NRIAG, bulan sabit Ramadhan tidak akan terlihat di Kairo atau sebagian besar ibu kota dan kota Islam dan Arab saat matahari terbenam pada tanggal 29 Syaban, yang sesuai dengan 21 Maret dalam kalender Gregorian. Oleh karena itu, 23 Maret akan menjadi awal Ramadhan, menurut organisasi, dan 22 Maret akan menjadi akhir dari Syaban.
Pekan lalu, Pusat Astronomi Internasional yang berbasis di Abu Dhabi memperkirakan 23 Maret akan menjadi hari pertama bulan suci di beberapa negara Arab.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak negara mayoritas Muslim, termasuk Mesir, telah mulai mengandalkan perhitungan astronomi untuk menentukan awal bulan lunar Islam. Secara tradisional, penampakan bulan sabit telah ditentukan Ramadhan.
Ini adalah upacara keagamaan yang telah diamati di dunia Muslim selama berabad-abad. Jika bulan sabit terlihat setelah matahari terbenam di tempat mana pun, itu menunjukkan awal Ramadhan, bulan kesembilan dari kalender Islam
Menurut NRIAG, Idul Fitri merupakan Hari Raya keagamaan bagi umat muslim yang diperkirakan akan jatuh pada 21 April 2023. Idul Fitri akan dimulai setelah berakhirnya bulan Ramadhan, dan akan dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Sholat Idul Fitri di Kairo telah dijadwalkan pukul 5:47 pagi.
Ramadhan ini, Muslim Mesir akan diizinkan untuk melakukan semua ritual keagamaan di dalam masjid di tengah pembatasan virus corona yang dilonggarkan. Termasuk sholat tarawih juga tekah diizinkan dilaksanakan di masjid-masjid.
Akhir tahun 2022, Kementerian Wakaf Agama mengumumkan mengizinkan masjid-masjid kembali dibuka untuk pertama kalinya sejak dihentikan selama pembatasan pandemi 2020. Namun untuk pelaksanaan Sholat Tarawih saat ini, masih dibatasi hanya 30 menit.
Sedangkan sholat malam(Tahajud) yang biasanya berlangsung setelah tengah malam selama sepuluh hari terakhir Ramadhan, juga akan diizinkan untuk pertama kalinya.
Ketika krisis ekonomi global berlanjut, orang Mesir telah berjuang dengan harga komoditas yang tinggi menjelang Ramadhan, yang biasanya melihat peningkatan konsumsi makanan.
Untuk mengatasi masalah ini, pihak berwenang telah meluncurkan gerai Welcome Ramadan di seluruh Mesir yang menawarkan diskon mulai dari 25 hingga 30 persen untuk makanan dan barang-barang konsumen.
Sumber: