REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Risiko kesehatan dari merokok tembakau telah diketahui selama beberapa dekade. Berhenti merokok biasanya merupakan salah satu nasihat utama yang dibagikan oleh dokter dan badan kesehatan dalam hal menurunkan kemungkinan berbagai kondisi, seperti penyakit jantung, strok, dan kanker paru-paru.
Awalnya, rokok elektrik diharapkan bisa menjadi alternatif yang lebih sehat. Namun, dalam beberapa tahun terakhir banyak penelitian telah memperingatkan tentang risiko vaping, termasuk kondisi paru-paru yang serius, seperti Evali.
Seorang dokter spesialis perawatan kulit dan kecantikan, Rhysa Phommachanh, dari Landys Chemist di Inggris, mengatakan bahwa vaping juga bisa berdampak buruk pada kulit penggunanya. Apa saja dampak negatifnya?
1. Penuaan dini dan kendur
"Saat Anda nge-vape, Anda mengonsumsi nikotin yang memecah elastin dan kolagen di kulit Anda dan hal yang menjaga kulit Anda tetap sehat dan terhidrasi," ujar Phommachanh, seperti dilansir laman Express, Senin (13/3/2023).
Phommachanh menjelaskan nikotin juga mengencangkan pembuluh darah, menghilangkan oksigen yang dibutuhkan tubuh dan kulit. Ini akan mengakibatkan dehidrasi dan mempercepat proses penuaan.
"Penuaan bisa muncul dalam bentuk kerutan yang meningkat, pori-pori membesar, kulit pucat, dan kendur, serta bengkak di area seperti mata dan mulut."