Senin 13 Mar 2023 20:36 WIB

OPM Dimulai di Kota Bandung, Ada Beragam Komoditas dan Minyakita

Sebelum Ramadhan, OPM dijadwalkan di 15 kecamatan wilayah Kota Bandung.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
Ketua Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah.
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Ketua Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Operasi Pasar Murah (OPM) mulai digelar di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (13/3/2023). Warga bisa membeli berbagai komoditas dengan harga yang lebih murah ketimbang di pasaran.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah menjelaskan, OPM dijadwalkan di 30 kecamatan. Pelaksanaannya dibagi dua sesi, sebelum bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. “Ada 15 kecamatan di pekan ini dan 15 kecamatan lagi menjelang Idul Fitri nanti,” ujar dia di Kota Bandung, Senin (13/3/2023).

Dilansir media sosial Disdagin Kota Bandung, pada Senin ini OPM digelar di Kecamatan Rancasari, Sukajadi, dan di Kecamatan Coblong.

Pada OPM ini, ada sejumlah komoditas yang disediakan, antara lain beras medium dan premium, minyak curah hingga premium, telur, terigu, gula, bawah merah dan bawang putih. Ada juga daging ayam, daging sapi, mi instan, gas elpiji tiga kilogram, dan sejumlah komoditas lainnya.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, Elly mengatakan, beras medium dan minyak goreng curah kemasan sederhana, Minyakita, menjadi komoditas yang paling diminati.

“Saya dapat laporan dari Kecamatan Rancasari, satu jam setelah dibuka (OPM), beras dan minyak langsung ludes. Karena memang untuk beras medium kita hanya dapat jatah satu ton per titik (kecamatan). Kalau kantong beras lima kilo, berarti jatahnya sekitar 200 kantong per titik,” ujar Elly.

Beras medium pada OPM ini dijual Rp 44 ribu per kantong berisi lima kilogram atau Rp 8.800 per kilogram. Adapun Minyakita Rp 14 ribu per liter. “Tidak boleh lebih, sesuai HET (harga eceran tertinggi),” kata Elly.

Menurut Elly, jatah Minyakita untuk OPM terbatas. Pasalnya, kata dia, stok di distributor masih belum normal. Meskipun stok Minyakita pada OPM ini tidak begitu banyak, ia mengatakan, masih ada pilihan minyak goreng jenis lain.

Pembelian beras medium dan Minyakita dibatasi. Sementara untuk komoditas lainnya, kata Elly, warga bebas membeli sesuai kebutuhan. “Pembeli tidak harus menunjukkan KTP (kartu tanda penduduk),” kata dia.

Ditanya kemungkinan penambahan jatah beras medium atau Minyakita untuk OPM, Elly mengatakan, pihaknya akan mencoba berkoordinasi dengan Bulog Cabang Bandung. Menurut dia, akan dilakukan evaluasi terlebih dulu terhadap animo masyarakat melakukan pembelian saat OPM.

“Kita coba (tambah), tapi memang Bulog Cabang Bandung ini kan membawahi lima wilayah ya, Kota Bandung, Bandung Barat, Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Sumedang. Tapi, jika melihat animo masyarakat ini, bisa jadi kita akan berkoordinasi lagi dengan Bulog untuk menambahkan jatah, kita evaluasi dulu ya,” ujar Elly.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement