REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG BARAT -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, Lampung, Padang Priyo Utomo mengatakan, jumlah pengungsi akibat bencana banjir dan tanah longsor di daerahnya sebanyak 255 kepala keluarga. "Dari hasil pendataan BPBD, sebanyak 255 KK dari yang mengungsi," kata Padang Priyo Utomo, saat di konfirmasi di Lampung Barat, Senin (13/3/2023).
Dia mengatakan, dari hasil operasi tanggap darurat bencana banjir dan longsor yang terjadi di Lampung Barat, terdapat 24 titik pengungsian. "Untuk 24 titik tempat pengungsi itu yakni berada di Kecamatan Pagar Dewa, yang berasal dari enam pemangku," kata dia.
Padang mengatakan, sedangkan untuk jumlah kepala keluarga di enam pemangku yang terdampak sejumlah 741 KK. Dia menyampaikan, pasca bencana alam itu tim gabungan juga langsung membuat tempat pengungsian atau titik kumpul aman serta dapur umum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang mengungsi. Selain itu kata dia, pihaknya telah membagi tim untuk membuka akses jalan penghubung antar pemangku yang sempat terputus akibat banjir dan tanah longsor.
"Tim gabungan juga telah melakukan evakuasi terhadap masyarakat yang sempat terisolir karena sampai dengan hari kedua kemarin, dari enam pemangku yang terdampak, ada tiga pemangku yang sempat terisolir karena akses menuju tiga pemangku tersebut terputus total ketiganya yaitu pemangku 7, 8 dan 9," ujar dia.
Dia mengatakan, lalu lintas orang dan barang menggunakan kendaraan roda dua, serta tiga sudah lancar dan jembatan darurat penghubung pemangku 6-7 pemangku 7-8 dan pemangku 8-9 sudah selesai dikerjakan.
Sementara itu, tim gabungan yang ikut terlibat dalam operasi kemanusiaan itu diantaranya BPBD, Dinas Sosial, Satpol-PP Damkar, Pemerintah Kecamatan hingga Pemerintah Pekon Sidomulyo, unsur Kepolisian Polres Lampung Barat ditopang personil BKO Brimob Polda Lampung, unsur TNI Makodim 0422/LB, serta sejumlah sukarelawan dari PCNU, Pramuka dan masyarakat umum.