BOYANESIA -- Selain melaksanakan sholat lima waktu yang diwajibkan oleh Allah, umat Islam juga dianjurkan untuk mengerjakan sholat sunnah sebagai tanda ketaatan dan ketakwaan kita kepada-Nya. Salah satu sholat Sunnah yang sangat dianjurkan adalah Sholat Dhuha.
Banyak keutamaan yang akan didapatkan jika sobat melaksanakan sholat Dhuna. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Hakim dan Thabrani, Nabi Muhammad SAW bersabda,
:لِي أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّل النَّهَارِأَكْفِيْكَ آخِرَهُ يَابْنِ آدَمَ صَلِّ
“Hai anak Adam, jangan pernah malas untuk melakukan empat rakaat diawal hari (sholat dhuha) niscaya pasti akan aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya.”
Mengutip Buku Praktis Panduan Sholat Wajib-Sunnah karya Abu Sakhi, sholat Dhuha merupakan sholat sunnah yang diapresiasi oleh Rasulullah SAW karena memiliki berbagai keutamaan. Di antaranya, orang yang melaksanakan shalat Dhuha, akan dianggap telah bersedekah pada seluruh anggota tubuhnya.
Rasulullah bersabda, “Setiap pagi, sendi-sendi anggota tubuhmu akan disedekahkan. Amar ma’ruf adalah sedekah, nahi mungkar adalah sedekah, dan semua itu bisa diganti dengan dua rakaat.” (HR Muslim)
Namun, yang sering menjadi pertanyaan, kapan waktu melaksanakan sholat Dhuha?
Dalam buku Fiqih Sunnah oleh Sayyid Sabiq dijelaskan bahwa waktu pelaksanaan Sholat Dhuha dimulai ketika matahari meninggi setinggi ujung tombak (pukul 08.00 pagi) dan berakhir ketika matahari bergeser dari tengah langit (waktu Dzuhur).
Ustad Abdul Somad (UAS) dalam satu ceramahnya juga pernah menjawab pertanyaan ini. Menurut UAS, jika waktu syuruq (matahari terbit) adalah pukul 06.00 pagi, maka berarti umat Islam dilarang melaksanakan shalat Dhuha. Jadi, wajib menunggu dulu matahari mencapai ketinggian satu tombak.
Setelah waktu tersebut, umat Islam diperbolehkan untuk melakukan shalat Dhuha. Ustadz Abdul Somad juga menjelaskan bahwa masa-masa waktu satu tombak adalah masa-masa waktu tanduk setan. Karena saat waktu matahari terbit, saat itulah waktu iblis datang.
Waktu Indonesia melaksanakan sholat Dhuha adalah sekitar pukul 08.00 WIB sampai puku 11.00 WIB. Ukuran pada jam tidak bisa dipastikan dengan tempat daerah, sehingga hendaknya kita mengetahui waktu sesuai dengan penjelasan dalam buku fiqih yaitu setelah melewati waktu syuruq (matahari terbit).
Baca Juga:
5 Amalan Sunnah Malam Jumat Sampai Keesokan Harinya
Viral Amalan untuk Dibaca di Jumat Terakhir bulan Rajab, Rezeki tak Terputus Setahun
Kisah Musafir Legendaris yang Dipaksa Munum Miras
Surat al-Ikhlas Hilang dari Alquran Kuno di Bali
Habib Jafar: Musuh Saya Bukan NonMuslim, Tapi RX-King