REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dinilai cocok mennjadi calon presiden. Sosok yang kini menjadi menteri Presiden Joko Widodo itu diyakini mampu menghadirkan perubahan dan kemajuan bangsa ini.
"Secara resmi partai Golkar menginginkan Pak Airlangga diusung sebagai capres. Namun tentu saya kira KIB sendiri sudah sangat jelas. Kami menginginkan kader partai internal KIB sehingga pilpres 2024 ini bagaimana otoritas partai sebagai yang di dalam konstitusi memiliki kewenangan untuk mencalonkan pasangan capres-cawapres juga dihormati," kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily, Senin (13/3/2023).
Sosok yang akan diusung dari KIB tentu akan melalui mekanisme yang telah disepakati bersama, yakni dibahas antarketua umum partai.
Belakangan beredar nama-nama yang saling disandingkan untuk maju di Pilpres 2024, di antaranya Airlangga dipasangkan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Menurut Ace, hal tersebut merupakan bagian dari dinamika yang terjadi menjelang pendaftaran Pilpres 2024 yang rencananya akan dibuka pada Oktober 2023.
Sama halnya dengan isu penggabungan dua poros, yakni KIB dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang merupakan bagian dari dinamika menjelang pendaftaran.
"Saya kira komunikasi itu hingga pendaftaran nanti masih sama. Harus dijaga karena saya kira sampai waktu yang telah ditentukan, pasti proses perubahan politik bisa berjalan sesuai dengan dinamika yang terjadi," ucapnya.
Meski banyaknya dinamika terkait konfigurasi nama-nama pasangan calon, Ace kembali menegaskan sejauh ini Partai Golkar tetap sesuai dengan keputusan musyawarah nasional, yakni solid dan konsisten bahwa yang akan maju dalam Pilpres 2024 nanti yakni Airlangga Hartarto sebagai calon presiden.
"Yang jelas Golkar hingga saat ini masih konsisten menjadikan Pak Airlangga sebagai capres yang ditentukan dalam penentuan capres di internal KIB," ucapnya.