REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Pemerintahan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak telah mengumumkan investasi senilai 5 miliar poundsterling atau setara Rp 93,22 triliun (kurs Rp 18.645 per poundsterling) di bidang pertahanan. Investasi tersebut menjadi bagian dari tinjauan yang ditujukan untuk menanggapi ancaman geopolitik dari Rusia dan Cina.
Investasi 5 miliar poundsterling tersebut merupakan bagian dari 2023 Integrated Review Refresh (IR23). Investasi itu bakal membantu Inggris mengisi kembali stok amunisi, memodernisasi perusahaan nuklir di negara tersebut, dan mendanai fase lanjutan dari program kapal selam AUKUS.
“Ketika dunia menjadi lebih tidak stabil dan persaingan antar negara menjadi lebih intens, Inggris harus siap untuk bertahan. Dengan berinvestasi pada angkatan bersenjata kami untuk jangka panjang, kami akan siap menghadapi tantangan hari ini dan masa depan,” kata Rishi Sunak, Ahad (12/3/2023).
IR23 bertugas menanggapi ancaman geopolitik yang muncul, dari invasi Rusia ke Ukraina hingga “paksaan ekonomi” Cina serta meningkatnya persaingan antar negara. IR23 bertujuan meningkatkan pengeluaran pertahanan menjadi 2,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) dalam jangka panjang.
“Kita telah melihat dengan sangat jelas pada tahun lalu bagaimana krisis global berdampak pada kami di dalam negeri, dengan invasi mengerikan Rusia ke Ukraina yang menaikkan harga energi dan pangan. Kami akan membentengi pertahanan nasional kami, mulai dari keamanan ekonomi hingga rantai pasokan teknologi dan keahlian intelijen, untuk memastikan kami tidak pernah lagi rentan terhadap tindakan kekuatan musuh,” ucap Sunak.
Langkah-langkah lain yang juga tercakup dalam IR23 adalah membentuk National Protective Security Authority yang baru, membentuk Economic Deterrence Initiative, menggandakan pendanaan untuk program China Capabilities, dab menyiapkan Integrated Security Fund senilai 1 miliar poundsterling.