Selasa 14 Mar 2023 08:07 WIB

Masjid-Masjid Ottoman di Yunani Diubah Jadi Museum, Sejarawan Turki Bereaksi Keras  

Yunani terapkan kebijakan untuk hilangkan jejak Ottoman termasuk masjid

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Masjid-masjid bekas peninggalan Utsmani di Yunani yang dialihfungsikan menjadi museum, ruang pamer, barak militer, hingga toko roti.
Foto: Uttiek M Panji Astuti
Masjid-masjid bekas peninggalan Utsmani di Yunani yang dialihfungsikan menjadi museum, ruang pamer, barak militer, hingga toko roti.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Para sejarawan dan peneliti Turki mengecam praktik Yunani yang menutup masjid bersejarah di negara itu yang dibangun sejak zaman Ottoman. 

Mereka mencap apa yang dilakukan Yunani itu sebagai tindakan yang melanggar prinsip timbal balik dalam memberikan kebebasan beragama.

Baca Juga

"Komunitas Kristen dapat dengan bebas melakukan ibadah di gereja-gereja di Cesme, tetapi umat Islam tidak dapat melakukan sholat di masjid-masjid tua di Chios,” keluh Sabri Can Sannav seorang akademisi dari departemen sejarah Universitas Trakya Turki seperti dilansir Daily Sabah pada Selasa (14/3/2023).

Sannav menunjukkan perbedaan antara kebebasan beragama di kota resor populer Turki dan pulau Yunani yang terletak hanya beberapa mil jauhnya dari Cesme.

Para ahli mengatakan Yunani gagal mematuhi timbal balik dalam mengamankan hak-hak keagamaan komunitas Muslim, sementara negara-negara lain seperti Turki menunjukkan rasa hormat terhadap warisan bersejarah Kristen yang dimiliki mereka. 

Meskipun Yunani dan Turki tampak saling menghangat setelah gempa bumi 6 Februari di selatan Turki yang memicu simpati dari tetangga baratnya, tetapi masjid peninggalan Ottoman menjadi titik pertikaian di antara keduanya. 

Turki di masa lalu mengkritik Athena karena merampas hak minoritas Muslim dan membiarkan bangunan era Ottoman, termasuk masjid rusak parah. Sannav mengatakan Masjid Mecidiye, yang diubah menjadi Museum Bizantium Chios pada 1912, sebagian besar kehilangan fiturnya sebagai masjid.  

"Sejak itu telah mengalami restorasi beberapa kali yang menghasilkan transformasi besar-besaran," katanya. 

Baca juga: Arab Saudi-Iran Sepakat Damai Diprakarsai China, Ini Reaksi Amerika Hingga Negara Arab

Museum tersebut sekarang menjadi tempat artefak Kristen dan batu nisan Muslim dan Yahudi. Masjid Mecidiye adalah satu-satunya bangunan era Ottoman yang tersisa. sebagian besar utuh di Chios. 

"Masjid Mecidiye ditutup sementara umat Kristen dapat mengadakan kebaktian di gereja Aya Haralambos di Cesme setelah 100 tahun," kata Sannav.  

"Yunani harus lebih sensitif tentang masalah ini. Setiap negara anggota Uni Eropa menghargai kebebasan dan kesetaraan beragama, apa pun keyakinannya. Turki bukan anggota UE seperti Yunani tetapi masih menjalankan kebebasan beragama. Yunani harus menjawab pertanyaan mengapa umat Islam tidak dapat berdoa di Mecidiye atau masjid tertutup lainnya sementara komunitas Kristen dapat berdoa di gereja-gereja di Turki,” katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement