Selasa 14 Mar 2023 12:34 WIB

Indonesia Minta Australia Tunaikan Kewajiban Non-Proliferasi Senjata Nuklir

Australia mengumumkan akan membeli kapal selam bertenaga nuklir

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Australia mengumumkan akan membeli kapal selam bertenaga nuklir sebagai bagian dari kesepakatan aliansi AUKUS bersama Inggris dan Amerika Serikat (AS).
Foto: Reuters
Australia mengumumkan akan membeli kapal selam bertenaga nuklir sebagai bagian dari kesepakatan aliansi AUKUS bersama Inggris dan Amerika Serikat (AS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia memperingatkan Australia agar konsisten memenuhi kewajibannya sesuai rezim non-proliferasi senjata nuklir dan International Atomic Energy Agency (IAEA) Safeguards. Hal itu disampaikan setelah Australia mengumumkan akan membeli kapal selam bertenaga nuklir sebagai bagian dari kesepakatan aliansi AUKUS bersama Inggris dan Amerika Serikat (AS).

Kementerian Luar Negeri mengungkapkan, Indonesia telah mencermati dengan saksama kerja sama kemitraan keamanan AUKUS. Khususnya mengenai jalan yang akan ditempuh AUKUS untuk mencapai tingkat kemampuan AUKUS kritikal. Indonesia mengingatkan bahwa upaya menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan menjadi tanggung jawab semua negara. Penting bagi semua negara untuk menjadi bagian bagian dari upaya tersebut.

Baca Juga

“Indonesia meminta Australia tetap konsisten memenuhi kewajibannya sesuai rezim non-proliferasi senjata nuklir dan IAEA Safeguards dan menyepakati mekanisme verifikasi oleh IAEA yang efektif, transparan, dan tidak diskriminatif,” tulis Kementerian Luar Negeri lewat akun Twitter resminya, Selasa (14/3/2023).

Para pemimpin negara anggota AUKUS, yakni Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan di San Diego, California, Senin (13/3/2023). Pada kesempatan itu, Albanese mengumumkan bahwa negaranya akan membeli kapal selam nuklir buatan AS. “(Ini) merupakan investasi tunggal terbesar dalam kapabilitas pertahanan Australia dalam sejarah kami,” ujar Albanese.

Selain perihal pembelian, Albanese mengungkapkan bahwa Australia, Inggris, dan AS juga sepakat membangun kapal bertenaga nuklir model baru dengan teknologi dari AS dan Inggris. Sementara itu, Joe Biden menekankan bahwa kapal selam bertenaga nuklir tidak memiliki senjata nuklir. “Kapal-kapal ini tidak memiliki senjata nuklir apa pun,” ucapnya dalam konferensi pers bersama Albanese dan Rishi Sunak di Naval Base Point Loma di San Diego.

Biden mengatakan, selama puluhan tahun, AS selalu menjaga stabilitas di kawasan Indo-Pasifik. Dia menilai, aliansi kapal selam bertenaga nuklir AUKUS bakal memperkuat prospek perdamaian selama puluhan tahun mendatang.

Menurut Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, Australia akan membeli tiga kapal selam bertenaga nuklir dalam periode hingga 2030. Jika dibutuhkan, jumlahnya bakal bertambah menjadi lima kapal. Australia bakal menjadi negara kedua setelah Inggris yang memperoleh akses langsung ke rahasia nuklir Angkatan Laut AS.

Pada September 2021, AS, Inggris, dan Australia mengumumkan pembentukan AUKUS. Aliansi pertahanan itu dipandang sebagai upaya ketiga negara untuk menandingi Cina di Pasifik. Kemunculan AUKUS sempat dikritik beberapa negara Asia Tenggara karena dikhawatirkan akan memicu ketegangan baru di kawasan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement