REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Para peneliti dari University of Milan, Italia, telah membuktikan bahwa cuka apel bisa membantu menurunkan kadar gula darah. Hal ini dianggap menjadi kabar baik bagi para pengidap diabetes.
Untuk sampai pada hipotesis tersebut, tim peneliti melakukan uji coba terhadap lima orang subjek sehat dengan salad yang diberi topping berbeda-beda. Salad yang diberikan secara acak, terdiri dari 100 gram irisan selada yang ditambahkan minyak zaitun, lalu ada yang diberikan topping minyak zaitun dan cuka, serta minyak zaitun, cuka, dan soda kue.
Pada tiga kesempatan, makanan uji diikuti dengan 50 gram roti tawar yang akan meningkatkan kadar gula darah. Kadar gula darah (glukosa) diukur sebelum makan dan 95 menit setelah makan.
Para peneliti mencatat bahwa respons glukosa ditekan hingga 31,4 persen ketika cuka dicerna. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cuka dalam dosis terbatas, dalam bentuk saus salad, cukup memengaruhi respons glikemik pada subjek normal.
Namun demikian, ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini. Pertama, ukuran sampel yang kecil, sehingga hasilnya tidak dapat diterapkan pada populasi yang lebih luas. Kedua, makanan uji diberikan kepada orang-orang yang tidak memiliki diabetes tipe 2.
Sementara itu, Lembaga Diabetes UK menyatakan bahwa menghindari karbohidrat dan gula olahan sejauh ini merupakan cara yang paling efektif dan sehat untuk mengatur kadar gula darah. "Tetapi menikmati cuka sari apel juga bisa bermanfaat," demikian menurut Diabetes UK, seperti dilansir Express, Selasa (14/3/2023).
Penelitian alternatif menunjukkan bahwa cuka apel juga bisa berkontribusi pada penurunan berat badan. Sebuah makalah penelitian, yang diterbitkan dalam European Journal Of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa mengonsumsi cuka bersamaan dengan makanan tinggi karbohidrat dapat meningkatkan rasa kenyang.
Dengan merasa kenyang, seseorang cenderung mengonsumsi lebih sedikit kalori, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan bersamaan dengan aktivitas fisik. Siapa pun yang ingin menurunkan berat badan harus membakar lebih banyak kalori daripada yang mereka konsumsi dalam sehari.