Selasa 14 Mar 2023 13:30 WIB

Lopez Obrador: Meksiko Lebih Aman dari Amerika Serikat

Politisi AS terutama dari Partai Republik mengkritik keras keamanan di Meksiko.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dan Presiden AS Joe Biden. Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan Meksiko lebih aman dari Amerika Serikat (AS)
Foto: AP/Fernando Llano
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dan Presiden AS Joe Biden. Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan Meksiko lebih aman dari Amerika Serikat (AS)

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan Meksiko lebih aman dari Amerika Serikat (AS). Ia membalas kritikan AS pada keamanan di Meksiko setelah dua warga AS tewas dalam penculikan bulan ini.

Pada 3 Maret lalu empat warga AS diserang anggota kartel narkoba di Kota Matamoros, Meksiko. Media AS menyorot kasus ini dan politisi-politisi AS terutama dari Partai Republik mengkritik keras keamanan di Meksiko.

Baca Juga

Saat pihak berwenang Meksiko menemukan para warga AS dua diantaranya sudah meninggal dunia. Lima orang pelaku sudah ditangkap atas penculikan.

Lopez Obrador mengancam akan meminta warga AS-Meksiko untuk tidak memilih kandidat Partai Republik bila politisi dari partai itu terus menyerang Meksiko. Ia menolak peringatan badan keamanan AS yang menyatakan Meksiko sebagai negara yang beresiko untuk dikunjungi.

"Meksiko lebih aman dari Amerika Serikat, tidak ada masalah berkeliling Meksiko," kata Lopez Obrador pada wartawan, Selasa (14/3/2023).

Ia mengatakan turis AS dan orang Meksiko yang tinggal di AS memahami amannya Meksiko. Ia mencatat semakin banyak warga AS yang tinggal di Meksiko. Tahun lalu angka turis AS ke Meksiko meningkat tajam.

Lopez Obrador mengatakan kampanye "anti-Meksiko" politisi konservatif AS memicu laporan negatif mengenai keamanan di Meksiko. Kedutaan Besar AS di Meksiko belum menanggapi permintaan komentar mengenai pernyataan Lopez Obrador.

Berdasarkan data yang dirilis Bank Dunia angka pembunuhan Meksiko pada tahun 2020 sekitar 28 per 100 ribu orang, empat kali lipat dari AS. Tahun lalu pembunuhan di Meksiko turun 7 persen, tapi pemerintah saat ini sedang mencatat angka pembunuhan di setiap enam tahun masa jabatan pemerintah.

Departemen Luar Negeri AS menetapkan berbagai tingkat resiko di 30 dari 32 wilayah di Meksiko. Selain penculikan pada bulan Maret lalu polisi AS mengatakan dua orang perempuan asal Texas yang hendak menjual baju di pasar loak Meksiko belum ditemukan sejak akhir Februari lalu.  

Juru bicara kepolisian Penitas mengatakan dua orang kakak-beradik Marina Perez Rios, 48 tahun, dan Maritza Trinidad Perez Rios, 47 tahun dan teman mereka warga negara Meksiko, Dora Alica Cervantes, 53 tahun, belum ditemukan sejak 27 Februari lalu. FBI sudah memperingatkan hilangnya dua perempuan itu.

Sementara pekan lalu pihak berwenang di Negara Bagian Guanajuato, Meksiko, yang dilanda kekerasan geng mengatakan tujuh perempuan termasuk satu kelompok yang terdiri dari enam orang, dilaporkan hilang di negara bagian itu.

Sementara itu juru bicara kantor kejaksaan Guanajuato mengatakan serangan orang bersenjata di sebuah bar di Kota Apaseo El Grande, menewaskan 10 orang. Awalnya jaksa melaporkan delapan orang tewas, tapi dua orang yang terluka saat serangan terjadi turut meninggal dunia.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement