Selasa 14 Mar 2023 13:38 WIB

Percepat Tangani Stunting, Sukabumi Kerahkan Tim Pendamping Keluarga ke Wilayah

Beragam cara dilakukan untuk mencegah kasus stunting di tengah masyarakat.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
ilustrasi stunting. Beragam cara dilakukan untuk mencegah kasus stunting di tengah masyarakat.
Foto: Republika/Mardiah
ilustrasi stunting. Beragam cara dilakukan untuk mencegah kasus stunting di tengah masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Beragam cara dilakukan untuk mencegah kasus stunting di tengah masyarakat. Salah satunya dengan menggerakan tim pembina keluarga (TPK) ke tiap wilayah dalam pelaporan dan penanganan stunting.

''Penanganan kasus stunting merupakan program pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah,'' ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DaldukKBP3A) Kota Sukabumi Yadi Mulyadi, Selasa (14/3/2023). Sebab kasus stunting ini sudah menjadi isu nasional dan perlu penanganan khusus.

Baca Juga

Terutama terang Yadi, untuk masyarakat yang memiliki anak gagal tumbuh dan paling banyak beresiko terutama para pasangan yang melakukah nikah muda. Oleh karenanya diupayakan penanganan stunting harus lebih serius terutama bukan menjadi tanggung jawab organisasi perangkat daerah (OPD) tertentu.

Akan tetapi lanjut Yadi, harus menjadi perhatian seluruh stakeholder. ''Untuk itu diperlukan penanganan khusus terutama untuk pelaporan stunting di wilayah Kota Sukabumi dengan membentuk tim pendamping keluarga (TPK),'' ungkap dia.

TPK se-Kota Sukabumi kata Yadi, kedapannya agar bisa memonitoring perkembangan anak dengan sebuah aplikasi yang di kelola oleh TPK. Sehingga pada beberapa waktu digelar orinetasi TPK dalam pengenalan aplikasi dan hal teknis lainnya.

Kegiatan ini sambung Yadi, diikuti oleh seluruh TPK se-Kota Sukabumi, dan dilaksanakan di beberapa wilayah. Di antaranya di Kecamatan Cikole yakni Kelurahan Cikole dan Cisarua, dan Kelurahan Cibeureum Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi.

Sebelumnya, Pemkot Sukabumi menggulirkan berbagai inovasi dalam mencegah munculnya kasus baru stunting. Salah satunya dengan program bantuan pangan untuk cegah new stunting (Bapau Centing) dan sekolah pangan kreatif dan sehat ( Sepakat).

''Kegiatan ini untuk mencegah munculnya kasus baru stunting di tengah masyarakat,'' ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Adrian Hariadi, Kamis (9/3/2023). Terakhir program di jalankan di Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole pada Rabu (8/3/2023).

Momen tersebut bersamaan dengan gelaran pasar murah dan bazar mejelangg bulan Ramadhan. Harapannya kata Adrian, warga teredukasii terkait pentingnya pangan bergizi pada pertumbuhan anak.

''Sasaran program adalah para ibu hamil,'' kata Adrian. Jumlah warga yang dilibatkan sebanyak 50 orang.

Menurut Adrian, dengan edukasi ini diharapkan para ibu hamil bisa mengerti asupan gizi bagi perkembangan anak baik pada saat di dalam kandungan maupun pada saat setelah dilahirkan. Sehingga anak-anak dapat tumbuh dengan normal dan tidak terkena stunting.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement