REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polda Metro Jaya akan melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor), untuk mendalami motif seorang mahasiswi Universitas Indonesia (UI) berinisial MPD (21 tahun) melakukan aksi bunuh diri, dengan melompat dari lantai 18 di sebuah apartemen di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Penyidik juga telah melakukan pemeriksaan terhadap tujuh saksi dalam kasus ini.
“Tentunya pihak penyidik akan bekerja sama dengan Apsifor (Asosiasi Psikologi Forensik) untuk mendalami dari hasil psikolog ini,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada awak media, Selasa (14/3).
Lanjut Trunoyudo, berdasarkan hasil dari pendalaman sementara, MPD adalah asesi psikolog atau yang mendapatkan asesmen psikolog. Asesi merupakan individu yang mengajukan diri untuk dilakukan pengujian memenuhi persyaratan dalam proses sertifikasi. Artinya, korban MPD hendak menjalani pendampingan kesehatan mental belakangan ini.
“Keterangan-keterangan yang sudah diambil oleh penyidik di sini ada tujuh saksi di tempat kejadian perkara maupun pihak keluarga, dan tentunya juga penyidik mengambil keterangan psikolog,” ucap Trunoyudo.
Menurut Trunoyudo, hasil dari psikolog nanti akan menjadi motif dari korban untuk melakukan bunuh diri. Kemudian selain dari pada jejak digital di media sosial yang memang sudah disampaikan oleh korban.
Namun, untuk hasilnya masih memerlukan waktu untuk bisa menjadi sebuah kesimpulan. Di samping itu, penyidik juga masih mengumpulkan keterangan dari para saksi serta jejak digital forensik.
“Tentu hasilnya sama-sama kita tunggu dari penyidik dan penyidik tentunya akan mengumpulkan, melalui adanya hasil dari keterangan psikologi forensik dan psikolognya, dan ditambahkan dengan adanya jejak digital forensik, termasuk CCTV yang ada di TKP,” kata Trunoyudo menjelaskan.
Sebelumnya, mahasiswi FISIP UI berinsial MDP tewas setelah melompat dari lantai 18 salah satu apartemen di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu (8/3) dini hari. Korban MDP sempat mem-posting permintaan maaf di media sosial Instagram sebelum melompat. Dia nekat melakukan aksi bunuh diri dengan melompat dari ketinggian, tiga hari menjelang prosesi wisuda.
“Sebelum melakukan bunuh diri sempat minta maaf posting di story IG,” ujar Tribuana.