Selasa 14 Mar 2023 14:40 WIB

Pembersihan Abu Vulkanis Fokus di Sekolah dan Tempat Ibadah Magelang

Sebagian siswa di kawasan terdampak sedang melaksanakan ujian tengah semester.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
 Upaya pembersihan meterial berupa abu vulkanis di lingkungan pendidikan di lokasi terdampak paling parah erupsi Merapi oleh petugas BPBD Kabupaten Magelang, Selasa (14/3).
Foto: Dokumen
Upaya pembersihan meterial berupa abu vulkanis di lingkungan pendidikan di lokasi terdampak paling parah erupsi Merapi oleh petugas BPBD Kabupaten Magelang, Selasa (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MUNGKID -- Upaya pembersihan meterial berupa abu vulkanis di wilayah terdampak erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kini difokuskan di sejumlah lingkungan pendidikan serta tempat-tempat ibadah.

Pasalnya, sebagian siswa di kawasan terdampak saat ini sedang melaksanakan ujian tengah semester (UTS). Sehingga kegiatan di sekolah ini tidak terganggu oleh sisa abu vulkanis dampak erupsi akhir pekan kemarin.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Wasono yang dikonfirmasi mengungkapkan, dampak erupsi Merapi, Sabtu (11/3) kemarin, mengakibatkan 41 desa di 11 kecamatan terdampak abu vulkanis.

Sampai hari ini, jelasnya, upaya pembersihan abu vulkanis masih berlanjut dan upaya tersebut dibagi menjadi tiga sektor dengan prioritas kawasan terdampak abu vulkanis yang paling, seperti di wilayah Kecamatan Dukun.

Misalnya di Desa Keningar, Ngargomulyo, Krinjing, Paten, dan Desa Sengi, dengan sasaran meliputi gedung SD/MI, SMP, serta tempat-tempat ibadah, baik masjid maupun gereja yang ada di wilayah desa terdampak tersebut.

Selain itu, upaya pembersihan tumpukan material abu vulkanis di jalan-jalan  umum maupun di  jalan lingkungan juga masih berlangsung di beberapa lokasi, di beberapa kecamatan yang ada di lereng Merapi.

Namun untuk pembersihan abu vulkanis dari jalan umum ini sifatnya tentatif. Karena untuk beberapa jalan yang telah dibersihkan selanjutnya bisa tertutup kembali akibat abu vulkanis yang terbawa oleh angin.

"Makanya sasaran pembersihan sisa abu vulkanis, ini lebih difokuskan pada lembaga-lembaga pendidikan serta tempat ibadah yang saat ini sedang melaksanakan ujian," ungkapnya melalui sambungan telepon.

Melalui upaya ini, lanjut Edi, para siswa yang sedang melaksanakan aktivitas ujian di sekolah maupun madrasah di wilayah terdampak ini tetap nyaman dan tidak terganggu oleh abu vulkanis sisa erupsi Merapi.

Ia juga menyebut, meski aktivitas Merapi masih menunjukkan peningkatan, namun jarak luncur guguran awan panas sudah  berangsur menurun. Namun demikian, masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III diimbau tetap waspada.

Surat edaran yang telah diterbitkan oleh Pemkab Magelang terkait imbauan agar tidak melakukan aktivitas baik pertanian, penambangan, dan lainnya hingga radius tujuh kilometer dari puncak Merapi agar dipatuhi untuk keamanan dan keselamatan warga.

"BPBD Magelang bersama dengan TNI/Polri terus melakukan langkah-langkah penanganan di lokasi terdampak dan menyalurkan berbagai logistik kebutuhan warga," tegas dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement