REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Gender (IPG) Jatim pada 2022 berada di angka 92,08. Meningkat sekitar 0,41 poin dibanding tahun sebelumnya. Khofifah mengatakan, tingkat kesetaraan gender Jatim juga berada di atas nasional yang angkanya berada di 91,63 poin.
"Jadi IPG ini merupakan indikator yang mengukur pencapaian pembangunan manusia dengan mempertimbangkan aspek gender. Alhamdulillah Jawa Timur konsisten berada di atas angka nasional," kata Khofifah, Selasa (14/3/2023).
Khofifah pun mengapresiasi semua pihak yang turut menjaga peningkatan tingkat kesetaraan gender di Jatim. Khofifah mengatakan, dibutuhkan pemikiran serta gerakan konsisten dan terukur dari bernagai pihak untuk meningkatkan kesetaraan gender. Meski demikian, Khofifah mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terkait kesetaraan gender di Jatim.
"Salah satunya adalah status ketenagakerjaan perempuan masih menemui beberapa kendala di lapangan," ujarnya.
Khofifah menjabarkan, berdasarkan data BPS Jatim, pada awal 2023, 39,70 persen pekerja perempuan di perkotaan berstatus sebagai buruh/ karyawan/ pegawai. Sedangkan, pekerja perempuan di perdesaan didominasi pekerja keluarga/ pekerja tak dibayar yang angkanya mencapai 36 persen.
Khofifah menilai, capaian IPG di Jatim menjadi kado indah untuk Hari Perempuan International yang jatuh pada 8 Maret 2023. Ia berjanji akan terus berkomitmen untuk meningkatkan. IPG dan kesejahteraan sosial merata bagi semua masyarakat.
"Mudah-mudahan perjuangan kita dalam membangun kesetaraan gender, dan peningkatan IPG tidak berhenti di sini saja. Mari bersama kita tingkatkan kualitas kita agar bisa berkontribusi terbaik bagi masyarkat, bangsa, dan negara," ujar Khofifah.