REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa Ramadhan bukan alasan untuk berhenti berolahraga. Meski harus mengurangi durasinya, namun olahraga tetap harus dilanjutkan karena olahraga menjadi bagian penting untuk membiasakan hidup sehat.
Menurut aktor Dimas Seto, berpuasa dengan melanjutkan kebiasaan olahraga tetap aman asalkan tidak berlebihan. Menurut suami Dini Aminarti ini, penting juga untuk memilih jenis olahraga ringan selama berpuasa, yang penting bisa membuat badan berkeringat.
“Bulan puasa ini butuh fisik dan stamina yang baik, apalagi waktu kita lebih banyak dipakai untuk ibadah, begadang (sholat malam), tapi bukan berarti kita tidak bisa olahraga,” kata Dimas usai menghadiri acara 'Kick Off Program Bergerak Bermakna Bersama 2.000 Masjid' yang digagas ParagonCorp dan Dewan Masjid Indonesia (DMI), di Gedung DMI Jakarta Timur.
Untuk menjaga stamina selama puasa, kata Dimas, penting juga untuk menjaga asupan makanan dan cairan yang masuk ke tubuh pada saat sahur dan berbuka. Salah satunya, yang bahkan sudah dimulainya lebih dulu, yakni mengurangi gorengan dan air dingin.
“Semua itu kuncinya yang kita makan. Makanan berpengaruh dengan kesehatan kita, apalagi jelang bulan Ramadhan ini saya termasuk yang sangat mengurangi yang namanya minum es dan makanan berminyak,” ujar Dimas.
Selain asupan makanan, aktivitas olahraga pun tetap harus dilanjutkan. Meskipun, tentu durasinya yang dia batasi tidak lebih dari 30 menit.
“Olahraga pun tidak bisa layaknya normal seperti tidak puasa, tapi olahraga yang dimaksud tetap harus mengeluarkan keringat dengan waktu yang tidak boleh terlalu lama, 30 menit joging santai,” kata pria berusia 43 tahun itu.
Setelah sahur
Bisa dibilang setelah sahur merupakan waktu yang ideal untuk berolahraga. Karena kondisi tubuh yang masih fit dan segar. Selain itu, kata Dimas, udara pagi juga masih bagus untuk masuk ke dalam paru-paru.
“Pukul 06.00 itu kita lari tapi jangan lama-lama, nanti dehidrasi, 30 menit cukup,” kata Dimas.
Sebelum buka puasa
Menunggu waktu berbuka puasa bisa dimanfaatkan dengan berolahraga ringan. Misalnya, olahraga dimulai pada pukul 17.00 dan dilakukan tidak lebih dari 30 menit.
“Tapi ada dua hal yang berat, pertama pasti badan kita lagi lemas-lemasnya. Kedua, udara sore sama pagi kan beda kadar oksigennya dan itu mempengaruhi badan kita akan semakin lemas,” kata Dimas.
“Tapi kalau saya tetap lebih pilih sore, karena saya berpikir di saat sore kalaupun kita nanti haus kan sebentar lagi buka (puasa),” ujarnya.