Selasa 14 Mar 2023 17:30 WIB

Riyadh Air Bakal Beli Pesawat Boeing Senilai 35 Miliar Dolar AS

Riyadh Air akan menerima pesawat pertama dan menerbangkannya pada awal 2025.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
 Pemandangan udara dari pesawat Boeing 737 Max 8 yang duduk diparkir di Boeing Field di Seattle, Washington, AS, 21 Juli 2019 (diterbitkan ulang 18 November 2020). Federal Aviation Administration (FAA) AS pada 18 November 2020 (ilustrasi). Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi hampir mencapai kesepakatan untuk memesan jet komersial Boeing yang bakal digunakan untuk armada maskapai nasional baru, Riyadh Air, seperti dilaporkan The Wall Street Journal, dikutip dari Khaleej Times, Selasa (14/3/2023).
Foto: EPA-EFE/GARY HE EDITORIAL USE ONLY
Pemandangan udara dari pesawat Boeing 737 Max 8 yang duduk diparkir di Boeing Field di Seattle, Washington, AS, 21 Juli 2019 (diterbitkan ulang 18 November 2020). Federal Aviation Administration (FAA) AS pada 18 November 2020 (ilustrasi). Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi hampir mencapai kesepakatan untuk memesan jet komersial Boeing yang bakal digunakan untuk armada maskapai nasional baru, Riyadh Air, seperti dilaporkan The Wall Street Journal, dikutip dari Khaleej Times, Selasa (14/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi hampir mencapai kesepakatan untuk memesan jet komersial Boeing yang bakal digunakan untuk armada maskapai nasional baru, Riyadh Air, seperti dilaporkan The Wall Street Journal, dikutip dari Khaleej Times, Selasa (14/3/2023).

Adapun, total nilai pesanan pesawat itu mencapai 35 miliar dolar AS dan merupakan bagian dari ekspansi cepat oleh Arab Saudi di bawah strategi untuk mengubah Saudi menjadi pusat transportasi dan mempromosikan pariwisata.

Baca Juga

Putra Mahkota Arab Saudi sekaligus Perdana Menteri Mohammad bin Salman mengumumkan pada hari Ahad (12/3/2023) pendirian Riyadh Air, sebuah perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh PIF. Riyadh akan menjadi pusat operasional perusahaan dan akan menghubungkan ibu kota Saudi ke lebih dari 100 tujuan secara global pada 2030, memanfaatkan lokasi kerajaan antara Asia, Afrika dan Eropa, kata Kantor Berita Arab Saudi, SPA.

Menurut laporan, perusahaan akan menerima pesawat berbadan lebar pertama dan meluncurkan penerbangan internasional pertamanya pada awal 2025. Seorang pejabat tinggi Saudi mencatat, pesanan tersebut secara substansial akan mencerminkan ambisi Riyadh Air."