Selasa 14 Mar 2023 17:31 WIB

Hindari Perut Begah Setelah Makan, Ikuti Tujuh Tips Ini

Terkadang tanda perut penuh sebelum kekenyangan sulit dikenali.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Makan banyak (ilustrasi). Setelah makan, terkadang seseorang merasakan perut begah. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghindari hal tersebut.
Foto: PxHere
Makan banyak (ilustrasi). Setelah makan, terkadang seseorang merasakan perut begah. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghindari hal tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah makan, tidak jarang seseorang merasa terlalu kenyang dan perutnya begah. Padahal, sebelum kekenyangan, ada hal-hal yang bisa diperhatikan.

Menurut psikolog Susan Albers, terkadang tanda perut penuh sebelum kekenyangan sulit dikenali. Banyak orang yang mengaku kebingungan akan hal tersebut.

Baca Juga

“Ini adalah siklus berulang yang membuat frustrasi dan melelahkan,” kata Albers seperti dikutip dari Cleveland Clinic, Selasa (14/3/2023).

Saat makanan masuk ke dalam perut, otot-otot di sekitarnya mulai meregang. Saat otot-otot itu meregang, saraf di sekitar perut mengirimkan pesan ke otak untuk memberi tahu bahwa tubuh sudah kenyang.

Tubuh mulai melepaskan hormon seperti leptin dan cholecystokinin yang memengaruhi rasa kenyang. Saat hormon mulai bekerja, otak mulai menyadari bahwa tubuh sudah cukup makan.

“Bagian dari kesulitannya adalah Anda mencapai perut penuh sebelum otak menyadarinya,” kata dr Albers.

Pada dasarnya, butuh beberapa saat agar semua hormon dan kadar insulin naik untuk dideteksi oleh otak. Hal itu bukan proses yang super cepat. Emosi juga berperan dalam kekenyangan ini.

Dr Albers berbagi kiat tentang hal yang perlu diperhatikan sebelum kekenyangan:

1. Berlatih mindful eating

“Makan dengan penuh perhatian adalah tentang mengenal tubuh Anda,” kata dr Albers.

Mindful eating terkait dengan keseluruhan konsep mindfulness. Ketika orang makan dengan penuh perhatian, mereka akan memikirkan dengan hati-hati. Perhatikan tubuh sendiri dan lepaskan diri dari tekanan diet-diet ekstrem.

2. Pahami arti kenyang

Saat makan, jangan berpikir apakah perut sudah kenyang? Tujuan makan adalah agar perut tidak lapar, bukan sampai kenyang. “Ini adalah pola pikir yang jauh berbeda,” kata dr Albers.

3. Coba latihan 'Pause'

Makan perlahan adalah kunci untuk menyelaraskan perut, usus, dan otak. Dr Albers merekomendasikan untuk mencoba latihan 'Pause', sebuah akronim yang dapat membantu membuat keputusan tepat untuk kebutuhan tubuh pada saat tertentu. Intinya, istilah tersebut berisi seputar anjuran untuk makan perlahan, menilai tingkat lapar, pahami keinginan dan kebutuhan, berpikir sebelum merespons, dan rayakan pilihan Anda.

4. Nilai skala lapar dan kenyang

Skala lapar atau kenyang dapat membantu Anda berhenti sejenak dan mencari tahu seberapa lapar atau kenyang Anda. Cobalah untuk tetap di skala tidak sampai terlalu kenyang.

5. Perhatikan porsi makan

Porsi yang besar bisa mengacaukan latihan mindful eating. Bereksperimenlah dengan jumlah makanan yang berbeda dan berlatih makan perlahan.

6. Latih rasa lapar

Tubuh dan otak menyukai konsistensi. Jika Anda makan pada waktu dan juga dalam jumlah yang sama setiap hari, tubuh akan mulai mengenalinya.

7. Ketahui makanan yang membuat kenyang

Sering kali orang makan dalam jumlah besar yang tidak membuat merasa kenyang. Itulah sebabnya orang bisa makan sesuatu, namun langsung merasa lapar lagi. Ada beberapa makanan yang bisa membuat orang merasa kenyang lebih lama. Itu seperti kacang almond, alpukat, brokoli, keju, gandum, kacang, dan lainnya.

Jika merasa punya gangguan makan, maka bisa segera konsultasi dengan ahli. Karena kerap mengabaikan rada lapar dan kenyang bisa menimbulkan hubungan tidak sehat antara seseorang dengan makanan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement