REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pemain bertahan Southampton, Kyle Walker-Peters menjadi sasaran pelecehan rasialis setelah bermain imbang tanpa gol melawan Manchester United (MU) pada lanjutan pekan ke-27 Liga Primer Inggris akhir pekan kemarin.
Pemain berusia 25 tahun itu turun sejak menit pertama pada duel melawan MU di Stadion Old Trafford. Namun sayang, purna laga Kyle Walker-Peters mendapat cemoohan rasialis melalui sosial media.
Pernyataan menyeranh diarahkan kepada Walker-Peters atas tindakan sang pemain terhadap bintang muda MU, Alejandro Garnacho, yang harus meninggalkan lapangan karena mengalami benturan keras.
Walker-Peters memberikan klarifikasi atas tindakannya terhadap Garnacho di atas lapangan. Ia berharap penyerang sayap Setan Merah dapat segera pulih.
"Saya tidak pernah memiliki niat untuk melukai sesama profesional sepak bola, Garnacho. Saya berharap Anda cepat sembuh dan melihat lagi Anda beraksi bersama MU," tulis Walker-Peters di akun Instagram pribadinya dikutip Manchester Evening News, Selasa (14/3/2023).
Permohonan maaf Walker-Peters langsung mendapat tanggapan positif dari bek MU, Raphael Varane. Ia menunjukkan dukungannya untuk bek sayap the Saints tersebut.
"Lebih besar dari sepak bola. Kata Kyle, Anda mendapat dukungan saya," tulis Varane dalam kolom komentar Walker-Peters.
Di sisi lain manajemen Southampton mengaku jijik dan kecewa atas pelecehan yang mengarah kepada pemainnya. Pihak klub pun telah meneruskan kasus serta pesan rasialis ke Polisi Hampshire.
Pemain asal Argentina itu turun pada menit ke-73 babak kedua. Tetapi, Garnacho hanya bermain kurang dari 10 menit sebelum ditarik keluar digantikan oleh Fred.
Pelatih MU, Erik ten Hag mengaku sengaja menarik keluar Garnacho lebih awal. Ia menyebut sang winger mengalami cedera. Menurutnya, kondisi pemain 18 tahun kurang baik setelah mendapat tekel Walker-Peters.
Dalam pernyataan terakhir Ten Hag menyebut Garnacho mengalami cedera di pergelangan kakinya. Pun, memerlukan proses pemeriksaan medis lebih lanjut.