Selasa 14 Mar 2023 18:31 WIB

Program Wakaf Iptek Itera Pertama di Indonesia

Dana wakaf digunakan untuk pengembangan riset dan inovasi iptek.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Lida Puspaningtyas
Ilustrasi Inovasi Wakaf
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Inovasi Wakaf

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggandeng PT Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Yayasan Bangun Sejahtera Indonesia Maslahat (BSI Maslahat) meluncurkan program Wakaf Iptek Itera di Kampus Itera, Selasa (14/3/2023). Wakaf Iptek merupakan program pertama di Indonesia dengan menggalang dana wakaf dari masyarakat luas.

Penggalangan dana Wakaf Iptek Itera ini hasilnya untuk mendukung pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang akan dilakukan melalui berbagai kegiatan riset dan inovasi di Itera. Peluncuran Wakaf Iptek Itera Rektor Itera Prof I Nyoman Pugeg Aryantha.

Baca Juga

Rektor Itera Prof I Nyoman Pugeg Aryantha mengatakan, program wakaf ini wujud usaha kemandirian perguruan tinggi dalam pendanaan pengembangan iptek. Rektor menyebut, bangsa Indonesia masih jauh tertinggal dalam pengembangan iptek dibandingkan negara-negara lain di dunia.

Data tersebut dapat dilihat dari jumlah paten yang didaftarkan di Indonesia, masih didominasi oleh paten asing yaitu 12.684 paten asing yang didaftarkan di Indonesia tahun 2020. Sementara jumlah paten Indonesia sendiri pada tahun yang sama hanya 5.400.

“Kemandirian teknologi harus dilakukan di kampus-kampus dan lembaga riset. Sementara negara belum mampu mendukung kemandirian iptek secara pendanaan, sehingga Itera ingin mengawali program kemandirian ini,” ujar I Nyoman Pugeg dalam keterangan persnya, Selasa (14/3/2023).

Rektor menyampaikan, dana wakaf nantinya akan dikelola untuk mengembangkan teknologi, guna menyongsong masa depan yang lebih optimis, yaitu generasi emas yang berkualitas untuk kejayaan Indonesia. “Mari kita bangun kemandirian bangsa kita dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujar Rektor.

Tidak hanya riset, pengembangan dana wakaf akan digunakan untuk membantu mahasiswa yang brilian melalui program beasiswa, guna menghasilkan teknologi yang dibutuhkan. Serta menjadi modal kemandirian Itera di masa depan, karena Itera akan besar, untuk membangun Sumatra dan Indonesia.

Direktur BSI Maslahat Sukoriyanto Saputro mengatakan, BSI Maslahat telah resmi menjadi nazhir dari Badan Wakaf Indonesia, sehingga resmi mengelola dana wakaf. Program Wakaf Iptek Itera diharapkan menjadi inspirasi perguruan tinggi lain di Indonesia.

“Selama ini masyarakat hanya mengenal wakaf untuk masjid, madrasah, dan makam, Alhamdulillah Itera membawa kita kepada pemikiran yang lebih moderen, dengan wakaf uang,” ujar Sukoriyanto.

Area Manager BSI Lampung Dede Irawan Hamzah mengatakan, Program Wakaf Iptek Itera merupakan program perdana yang BSI luncurkan bersama perguruan tinggi di Indonesia. Melalui program ini, nantinya masyarakat akan lebih mudah memberikan wakaf uang melalui aplikasi khusus Wakaf Iptek Itera yang ada di mobile banking BSI.

Sehingga masyarakat luas di seluruh penjuru Indonesia, dapat memberikan dukungan terhadap pengembangan iptek. Hadir pada kesempatan itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Lampung Hamartoni Ahadis, Area Manager BSI Lampung Dede Irawan Hamzah, Direktur BSI Maslahat Sukoriyanto Saputro.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement