Rabu 15 Mar 2023 01:14 WIB

BP2MI Ungkap Rencana Pengiriman 18 Calon PMI Ilegal

Kepala BP2MI meminta aparat lebih tegas kepada sindikat PMI ilegal

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)  Benny Rhamdani mengatakan, para calon PMI yang bakal diterbangkan ke Australia dan Polandia secara ilegal, sudah mengeluarkan kocek hingga Rp 31 juta.
Foto: Republika/Prayogi
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan, para calon PMI yang bakal diterbangkan ke Australia dan Polandia secara ilegal, sudah mengeluarkan kocek hingga Rp 31 juta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia kembali berhasil menyelamatkan 18 anak bangsa dari sindikat penyaluran PMI ilegal, di wilayah Bekasi dan Cipayung. Mereka diiming-imingi oleh 'Sinterklas' gadungan, diberangkatkan ke negara timur tengah, Polandia hingga Australia. 

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, para calon PMI yang bakal diterbangkan ke Australia dan Polandia secara ilegal, sudah mengeluarkan kocek hingga Rp 31 juta. Sedangkan yang ke timur tengah, keluarganya diberikan tips oleh sindikat sebesar Rp 5---10 juta. 

"PMI merasa ini ada sinterklas ada orang dermawan. Padahal semua uang akan di akumulasi dan diganti dengan bunga yang cukup tinggi," kata Benny dalam keterangan tulis, Selasa (14/3/2023). 

Kalau yang ke timur tengah, seolah-olah uang itu disiapkan oleh calo, semua pembiayaan diurus oleh calo, sampai pemberangkatan. Kemudian keluarga diberikan uang tip Rp 5-10 juta. 

Dari 18 orang itu, Benny pun merinci, 14 calon PMI akan dipekerjakan secara ilegal di Polandia dan Australia. Lalu, empat perempuan lainnya ke timur tengah. 

"Bayangin, yang ke Polandia dan Australia sudah keluar uang rata-rata tadi Rp 31 juta, dari total biaya Rp 55 juta," ungkap Benny. 

Benny berharap, para penegak hukum serius memberantas sindikat PMI ilegal di Indonesia. Karena, langkah BP2MI hanya bisa sebatas melakukan pencegahan saja. 

"Masalahnya, mau sampai kapan begini terus. Harus bisa memenjarakan bikin efek jera, tak hanya calo tapi master mind (dalang) yang memperdagangkan anak anak bangsa," tegas Benny. 

Lebih lanjut, Benny mengungkapkan, 18 anak bangsa ini akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Namun, setelah selesai dilakukan penyidikan oleh pihak kepolisian. 

"Mereka kita jamin makan minum, mandi hingga tempat tinggal sementaranya. Dan kita akan pulangkan, full dari biaya BP2MI, setelah pihak polisi selesai meminta keterangan dari korban," tutup Benny.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement