Rabu 15 Mar 2023 06:02 WIB

Polisi Pakistan Bentrok dengan Pendukung Mantan Perdana Menteri Imran Khan

Polisi menyerang pendukung Imran Khan dengan tongkat dan menembakan gas air mata.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
 File foto pendukung mantan Perdana Menteri Imran Khan meneriakkan slogan-slogan selama protes menyusul serangan terhadap Khan, di Rawalpindi, Pakistan, 7 November 2022.
Foto: EPA-EFE/SOHAIL SHAHZAD
File foto pendukung mantan Perdana Menteri Imran Khan meneriakkan slogan-slogan selama protes menyusul serangan terhadap Khan, di Rawalpindi, Pakistan, 7 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, LAHORE -- Polisi Pakistan bentrok dengan pendukung mantan perdana menteri Imran Khan di kediaman politisi itu di Kota Lahore. Seorang juru bicara pemerintah dan saksi mata mengatakan, beberapa orang dari kedua belah terluka.

Polisi menyerang pendukung Khan dengan tongkat dan menembakkan gas air mata. Juru bicara pemerintah Amir Mir mengatakan, ratusan orang pendukung Imran Khan berkumpul di depan rumahnya setelah tim polisi dari Islamabad tiba untuk menangkapnya.

Baca Juga

Mir mengatakan, anggota  Partai Tehreek-e-Insaf (PTI) memulai kekerasan yang mengakibatkan beberapa petugas polisi terluka. "Bila Imran Khan memastikan kehadirannya di pengadilan, maka akan bagus, jika tidak hukum akan mengambil jalannya," kata Amir Mir, Selasa (14/3/2023).

Khan mengajak pendukungnya melawan demi supremasi hukum dan kemerdekaan yang sejati. "Polisi datang untuk menangkap dan mengirim saya ke penjara, bila terjadi sesuatu pada saya, atau saya dikirim ke penjara atau mereka membunuh saya, Anda harus membuktikan bangsa ini akan terus berjuang meski tanpa Imran Khan," kata Imran Khan dalam video yang diunggah di Twitter.